Tantangan Hari Ke-322, #TantanganGurusiana

.

Awan mendung menyelimuti Kampung Pohon Sirsak pagi itu. Lulu si ulat bulu sibuk mengangkut daun sirsak yang setengah kering. Semalam, hujan membasahi daun-daun pohon sirsak. Dengan rajin, Lulu membawa daun setengah kering itu menuju sarangnya. Di sekelilingnya ada banyak ulat seumurannya yang sedang bermain-main. Mereka tidak menghiraukan Lulu yang hilir mudik melewati mereka.

“Eh, ada si ulat bulu yang aneh,” kata salah satu ulat mengejek Lulu.

“Ayo pergi dari sini, lebih baik kita jauh-jauh dari ulat aneh itu. Tubuhnya mengerikan,” kata ulat yang lain.

Lulu tidak menghiraukan ejekan mereka. Lulu sudah biasa dihina oleh ulat-ulat di kampung tersebut. Kebanyakan penduduk Kampung Pohon Sirsak adalah jenis ulat hijau atau ulat keket. Sementara itu, Lulu menjadi satu-satunya ulat bulu di kampung tersebut. Lulu tinggal sendirian, ia tak memiliki keluarga maupun saudara sesama ulat bulu.

Tubuh Lulu berwarna putih dengan totol hitam. Sekujur tubuhya dipenuhi bulu berwarna cokelat. Karena tampilannya yang berbeda, ulat lain menganggapnya aneh. Tidak ada yang mau berteman dengan Lulu. Lulu biasa hidup dan bermain sendiri. Kadang ia merasa sedih karena tidak memiliki teman.

Beberapa hari ini, hujan selalu turun di malam hari. Lulu benci makan daun yang basah. Rasa daunnya aneh karena tercampur banyak air hujan. Karena itulah, Lulu selalu menyimpan daun setengah kering di sarangnya agar ia bisa makan daun kering sewaktu-waktu ia lapar. Ia mengambil daun di tempat yang cukup jauh dari rumahnya.

Krek…

(beersambung)