Terimakasih untuk hadirmu yang menenangkan
Layaknya hujan, hadirmu menenangkan...
Barangkali kata itu dapat menjelaskan seberapa pentingnya dirimu saat ini. Berada didekatmu adalah upaya yang selalu ingin kuupayakan. Aku ingin membenarkan bahwa tak ada yang salah dari sebuah perasaan. Tak ada yang salah dari setiap rasa dan tatapanku. Rasa itu seketika datang. Ia menyelinap begitu dalam dan sungguh menyesakkan dada.
Tersebab itu aku tak bisa mengelak lagi. Ia tumbuh semakin kuat dan mengalahkan warasku. Pernah kucoba melupakan dan mengubur dalam-dalam hingga kita tak perlu terjebak dalam kisah yang tak bisa sempurna ini. Ternyata tidak mudah, aku kalah. Melupakanmu jauh lebih sakit.
Terkadang kita perlu egois untuk sekedar merasakan sedikit bahagia. Begitupun untuk bersama denganmu dalam waktu yang terbatas meskipun terkadang aku tak bisa mengajakmu berbicara apalagi tentang kita dan segala kerinduan ini. Saat ini aku tak ingin memaksakan apapun. Begitupun memaksakan rasa ini hilang. Bahkan jika tiba waktunya kamu menjauh, aku juga tidak akan bisa menahanmu untuk tetap bersamaku.
Maafkan atas rasaku yang keterlaluan. Aku harap kamu dapat memaklumi segala rasa yang kuselipkan dalam setiap perjalanan kita yang katamu takkan ada tujuannya. Aku menyayangimu bahkan melebihi diriku dan kenangan yang slalu kurawat. Tetaplah kamu menjadi seseorang yang mengagumkan. Aku ingin bersamamu menghadapi segala hal.
Bulir Embun // 19-04-2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar