Layak diakui bahwasanya Teknologi Informasi dapat “mempersempit jarak.” Kejadian hari ini, malam ini mungkin bisa menjadi salah satu contohnya.

Ketika membuka salah satu grup WA MediaGuru, ada yang menarik perhatian. Bukan karena nilai rupiah yang tercantum di lembar bukti transfer postingan anggota, melainkan nama kota yang tertulis di captionnya.

Setiap ada anggota (baru kukenal) yang menuliskan “Semarang” dalam chat WA grup, diriku jadi tergerak untuk ngechat beliaunya. Maklum, Semarang merupakan kota kelahiranku yang telah tiga puluh dua tahun kutinggalkan karena melaksanakan tugas negara. Setidaknya setahun sekali, saat mudik lebaran aku menjamah bumi Semarang.

Segera kujapri nomornya dan menanyakan lokasi SMAN 16 Semarang. Masa sekolah dahulu, baru ada delapan SMA negeri di Kota Semarang. Chat berlanjut hingga perihal nama belakangnya yang sama dengan seorang guru kimia SMAN 4 Semarang. Ternyata beliau mengenal orang yang kumaksudkan. Bahkan sebelumnya, yang bersangkutan pernah tugas di SMAN 16 Semarang, kemudian alih tugas ke SMAN 4 Semarang.

Salam kenal Bu Yunik Ekowati! Kita satu almamater, IKIP Semarang - Unnes (Universitas Negeri Semarang). Namamu ada kesamaan dengan Bu Siti Ekowati yang kukenal saat serah-terima beberapa judul buku antologi hasil nulis bareng di MediaGuru, KMB, No Baper, Komunitas Penulis Banten, dan Penulis PPSKI Banten.

Graha Pasir Ona, 26 Juni 2022