Seperti hari-hari biasanya, Anto pulang dari sekolah selalu bersama dengan Andi. Jarak dari rumah ke sekolah relatif dekat sehingga mereka jalan kaki setiap berangkat dan pulang sekolah. Meskipun ada sepeda motor dan searah perjalanan dengan ayahnya ke tempat kerja, Anto tidak mau diantar jemput. Dia lebih senang jalan kaki meskipun harus sendirian ketika Andi tidak masuk sekolah.

“Biar badan sehat dan kuat” jawab Anto jika ditanya alasannya. Uang jajan yang diberi untuk bekal sekolah selalu nyisa dan ditabung dalam celengan bekas kaleng biskuit Khong Guan.

*

“Bu, Anto mau daftar jadi tentara ya.” Anto berkata kepada ibunya usai makan siang.

“Boleh. Tapi harus rajin belajar dan sering olahraga agar lulus tes nantinya.” jawab ibunya.

“Ini untuk semua umur, Bu. Tabungan Anto cukup untuk beli seragamnya” Anto menjelaskan.

“Ah, mana ada? Paling tidak harus lulus SMA, baru boleh daftar” lanjut ibu keheranan.

“Nggak, Bu. Pokoknya Anto mau daftar karena seminggu lagi pendaftrannya.” Anto kemudian berdiri dan berjalan menuju kamar. Tak lama kemudian Anto keluar membawa selembar kertas ukuran HVS folio.

“Ini, Bu. Tadi Anto dapatkan di jalan dekat sekolah” kata Anto sambil menyerahkan lembaran kertas tersebut kepada ibunya.

“Oalah, Thole thole!” kata ibu Anto sambil tertawa kecil setelah membaca tulisan yang ada di lembaran kertas tersebut.

“Hahaha. Ini pendaftaran tentara untuk karnaval tujuh belasan. Ibu juga mau ikutan daftar jadi dokter.”

Graha Pasir Ona, 11 Agustus 2022