Setiap tanggal 24 Agustus, kita akan memperingati Hari Televisi Republik Indonesia atau Hari Ulang Tahun TVRI. Ini merupakan perayaan khusus untuk stasiun TVRI yang sudah mewarnai industri pertelevisian Indonesia selama 59 tahun.

Gagasan awal untuk mendirikan stasiun televisi di Indonesia diajukan oleh R. Maladi (Menteri Penerangan) pada tahun 1952. Menurutnya, keberadaan stasiun televisi akan berguna untuk sosialisasi pemilihan umum tahun 1955, tetapi gagasan itu gagal karena dinilai terlalu mahal oleh kabinet pada masa itu.

Stasiun TVRI merupakan jaringan televisi pertama di Tanah Air yang berdiri sejak 24 Agustus 1962. Upacara HUT RI dan Asian Games IV menjadi siaran langsung pertama yang ditayangkan oleh stasiun televisi tersebut. Kini, TVRI telah mengudara dengan berbagai program acara, mulai dari pendidikan, olahraga, anak, hingga berita.

TVRI merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia. Stasiun televisi ini pertama kali menayangkan siaran percobaan HUT ke-17 RI pada 17 Agustus 1962. Kemudian, TVRI pun mengudara untuk pertama kali pada 24 Agustus 1962 dengan tayangan upacara pembukaan Asian Games IV.

Kemahsyuran TVRI sempat tenggelam karena kalah saing dengan kehadiran televisi swasta. Namun, stasiun nasional ini akhirnya memulai gebrakan baru saat Helmi Yahya menjabat sebagai Dirut TVRI (2017-2020). Gebrakan tersebut berupa penggantian logo, penyajian program olahraga hingga kerja sama dengan Discovery Channel.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 membagi siaran televisi di Indonesia, terlepas dari medium transmisinya, sebagai berikut:

· Lembaga Penyiaran Publik (LPP): terdiri dari TVRI dan lembaga penyiaran publik lokal.

· Lembaga Penyiaran Swasta (LPS): terdiri dari jaringan-jaringan dan stasiun-stasiun televisi swasta, baik nasional maupun daerah.

· Lembaga Penyiaran Berlangganan (LPB): terdiri dari saluran-saluran televise berbayar.

· Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK): terdiri dari stasiun-stasiun televise komunitas.

Walau demikian, terdapat beberapa saluran televisi yang dijalankan oleh pemerintah. Oleh karena itu tidak dapat dimasukkan dalam empat kategori di atas, walau disiarkan melalui satelit. Contohnya adalah TV Edukasi yang dimiliki oleh Kemendikbud dan GPR TV, yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Televisi terrestrial dimulai dengan TVRI sebagai jaringan televisi pertama di Indonesia. Televisi terestrial analog di Indonesia saat ini disiarkan menggunakan system PAL-B/G dengan suara NICAM stereo.

Sejak triwulan pertama 2011 aturan memungkinkan penayangan televisi digital bersamaan dengan dengan televisi analog di beberapa daerah. Indonesia mengadopsi format DVB-T tetapi kemudian memutuskan untuk mengubah ke DVB-T2 pada tanggal 1 Januari 2012.

Pada Oktober 2020, dengan disahkannya Undang-Undang Cipta Kerja, maka pemerintah berencana akan menghentikan semua siaran analog pada tanggal 2 November 2022.

Saat ini, televisi terestrial dapat dibagi menjadi televisi terestrial nasional dan televisi terestrial daerah. Jaringan televisi terestrial nasional di Indonesia di antaranya adalah TVRI, RCTI, SCTV, MNC TV, AnTV, Indosiar, Metro TV, Trans, Trans 7, TV One, GTV, Kompas TV, NET, RTV, dan iNews. Televisi terestrial daerah di antaranya adalah JakTV (Jakarta) dan JTV (Surabaya).

TVRI menjadi salah satu yang paling depan dalam menyongsong era penyiaran digital. Terbukti, beberapa stasiun pemancar sudah tidak lagi bersiaran secara analog. Termasuk diantaranya adalah pemancar yang berada di daerah Jawa Tengah. Kini TVRI telah melakukan siaran secara digital.

Dirgahayu TVRI. Selamat Ulang Tahun ke-59. Semoga TVRI dapat terus maju dan tetap menjadi Media Pemersatu Bangsa.

[Rangkasbitung-24082021]