IRYANTO

Iryanto, M.Pd. dilahirkan dari keluarga yang sederhana. Ayah yang berprofesi sebagai petani dan Ibu merupakan pendamping yang setia menyiapk...

Selengkapnya
Navigasi Web
Senyum Kami Bukan Tanpa Arti

Senyum Kami Bukan Tanpa Arti

Setiap orang yang melakukan pernikahan pada hakikatnya untuk mendapatkan keturunan. Pernikahan yang dilandasi cinta dan kasih sayang akan mampu bertahan walau diterpa ganasnya gelombang kehidupan. Sebesar dan sekuat apapun gelombang kehidupan apabila pernikahan diawali dengan cinta dan kasih sayang, serta komitmen untuk membangun keluarga Sakinah, Mawaddah, Warohmah akan terwujud. Itulah modal dasar untuk membangun rumah tangga yang rukun dan adem. Walaupun ada nanti kesalah pahaman dari kedua belah pihak, dengan rasa saling menjaga semua akan menjadi indah. dalam keluarga yang namanya selisih paham itu biasa, seperti banyak dikatakan orang, itu adalah bumbu-bumbu kehidupan rumah tangga. kalau tidak ada masalah dan perselisih pahaman itu belum enak rasanya hidup. Hidup serasa datar dan tak ada warna;warninya.

Setelah berumah tangga, sepasang insan yang telah melakukan pernikahan pasti mendampakan buah cinta dan kasih sayang hadir ditengah-tengah mereka. Ada pasangan Suami Istri yang capat mendapatkan keteurunan, ada juga yang telah bertahun-tahun belum dikaruniai buah hati (anak). Semua tergantung takdir yang telah digariskan pada kita umatnya. Baebagai upaya dan usaha dikerahkan untuk dapat memiliki generasi penerus sebagai bungga untuk memperindah dan mempercanti taman kehidupan keluarga.

Setelah beberapa waktu kemudian setelah mendapatkan keturunan, pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Keindahan dan kebahagiaan itu menjadi bertamabah. Suasana ruma semakin berseri, berbagai suara hiruk-pikik, canda tawa, tanngis. Suka dan duka menyatu menjadi bumbu-bumbu kehidupan keluaraga bahagia. Disela tawa, tangis sang buah hati tersimpan berjuta makna. Makana yang perlu diterjemahkan bagi Bapak/Ibu mereka. Bapak/Ibu sudah harus mulai menjadi para normal bagi sang buah hatinya. Memprediksi, menyakini, memahami apa yang mereka inginkan sebagai seorang anak.

Orang tua berupaya untuk menjadi manejer bagi anak-anaknya. Manejer dalam segalahal, malaui dari perencanaan apa yang akan mereka dapatkan nanti, apa yang akan mereka lakukan, apa yang harus meraka putuskan dan yang tidak kalah pentingnya persiapan untuk menjaja pendidikananya kedepan. Untuk diketahui oleh semua orang tua, Pendidikan semakin hari semakin mahal, jika kita ingin yang terbaik. Walaupun ada pendidikan gratis. Pendidikan setiap tahunnya membutuhkan biaya yang mengalami kenaikan 10% pertahun, itu jika kita mau menghiting-hitingnya bahkan lebih. Orang tua yang baik telah memiliki strategi untuk menghadapi hal tersebut. Oleh karena itu, orang tua harus mampu menyesuaikan diri dengan keadaan zaman sekarang dengan mempeluas wawasan tentang ilmu pengetahuan dan psikologi tentang anak. dengan cara seperti itu, yakinlah akan ada jalan keluar untuk masalah yang kita temukan dalam mendidik dan membesarkan buah hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Benar sekali..... Tetap semangat mjd orang tua hebat

03 Apr
Balas



search

New Post