Menghemat Biaya Hidup
Tantangan hari ke 1
Terpaksalah Andi harus mengalah. Andi menunggu mereka tidur untuk kemudian memulai belajar ketika malam sudah mulai larut. Jelas tidak mudah melakukannya sementara jadwal tidur siang Andi tidak ada. Cara lain ialah menghabiskan waktu sepulang kuliah di perpustakaan. Di perpustakaan pusat Kampus, ada ruang belajar yang dapat digunakan sampai malam. Hanya, Andi pulangnya memang harus melintasi jalan yang agak sepi dan gelap. Beruntung sekali-sekali ada teman pulang ke arah yang sama, Pengalaman belajar dalam situasi yang tidak mudah tersebut jelas bukan penghalang.
Andi tetap harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Andi mengerti kesulitan orangtua Andi. Dua tahun lamanya Andi ditumpangkan ke rumah kerabat sebelum akhirnya berada di indekos sendiri. Tetapi setahun kemudian, Andi tetap harus belajar menahan diri. Meski Abi dan Ummi sudah bisa membayar kos Andi—pasti dengan susah payah—Andi tetap belum bisa menikmati hidup selayaknya anak kos. Sarapan pagi, di tahun ketiga Andi kuliah, dapat dikatakan harus Andi lewatkan, demi menghemat biaya hidup. Badan Andi yang memang dasarnya kurus kerempeng, saat itu menjadi lebih “langsing” karena Andi Andi hanya sarapan pagi segelas kopi dan biskuit saja.#Tantangan Gurusiana Tahun 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kembali menulis untuk mencapai Guru siana 365 di 2022
Keren sekali ceritanya Bapak.
Cakep ceritanya Pak Ir, semangat menulis selalu, salam literasi