Irmawani Lumban Gaol

Seorang Guru dan juga seorang ibu. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

KETIKA DI ATAS LANGIT

Ketika di Atas Langit

Semua hal yang terjadi di bawah kolong langit ini tentu Tuhan Yang Maha Kuasa mengetahuinya dan melihatnya dengan jelas. Bagaimana ketika sesuatu hal terjadi di atas langit? Tentu Tuhan juga melihatnya. Karena semua alam, bumi, planet tata surya dan galaksi dan semuanya adalah ciptaanNYa.

Namun seringkali manusia merasa bahwa ia sudah berada di atas langit. MERASA ya bukan sebenar-benarnya. Darimana kita tahu bahwa ia MERASA berada di atas langit. Tentu dari cara berbicara, tingkah laku dan lainnya. Ia lupa bahwa yang di atas langit juga masih ada lapisan langit lainnya. Ia tidak tahu kalau bumi itu hanyalah sebuah butiran debu kalau dilihat dari planet lain. Jadi apa yang harus dirasakan?

Kejadian hari ini banyak memberikan pelajaran bagi seluruh manusia. Seorang juragan besar yang sudah mempunyai nama, kaya raya, terhormat, dan terkenal, bisa dikategorikan gagal dalam melakukakan hajatan besar. Padahal sehari-harinya sudah biasa melakukan hajatan. Bahkan namanya sudah sangat dikenal. Istilah kata bahwa ia sudah sering memberikan panggung yang besar bagi hajatan-hajatan besar. Namun kenapa ketika ia menggelar hajatan menjadi kacau balau? Bahkan tamu pun tidak bisa menikmati hidangan yang dihidangkan. Biasanya ia memberikan servise yang terbaik bagi para pelanggannya. Namun sayang, ketika hajatan anak kesayangannya, ia malah tidak bisa melakukan apa-apa, semua hidangan terasa hambar, tendanya sudah rusak. Sound systemnya hancur, dan para undangan kecewa.

Apa yang dikatakan orang atas kacaunya pesta tersebut? apa kata pelangganya? Apa penilaian dari pesaing bisnisnya? Apa kata dunia? Haruskah ia menangis? Haruskah ia jatuh? Haruskah ia merenung? Tentu lah ia harus merenung bukan? Entahlah. Terserah dialah. Intinya bahwa ketika berada di atas jangan lupa melihat ke bawah. Atau ketika berada di bawah jangan lupa melihat keatas, biar nggak pegal. Satu lagi ketika masalah itu terjadi banyak orang memberikan penilaian sesuka hatinya. bahkan kata-kata yang tidak pantas didengar pun terlontar. Pertanyaan. Apakah seharusnya itu yang dikatakan? Anda boleh kesal kepadanya, tapi suatu kejadian sedang menimpanya, bukannya menolong malah memberikan kata-kata yang tidak enak didengar. Hmmmm! Begitulah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post