#Tantangan hari ke-72

Kangen gulai paku. Sudah lama tak bertemu paku di pasar. Akibat kemarau yg berkepanjangan, susah menemukan pedagang yg menjual paku. Alhamdulillah, sudah mulai musim hujan, sudah banyak ditemui pedagang yang menjual paku. Paku adalah sebutan untuk pakis di daerah Sumatra Barat. Paku sayur (Diplazium esculentum) Biasanya tidak dibudidayakan. Paku sayur tumbuh di daerah pinggiran sungai atau tebing-tebing yang lembab. Saat musim seminya (sekitaran April dan Mei), pakis akan menumbuhkan tunas daun muda yang masih tetap kuncup dengan bentuk ujung daun melengkung yang sama dengan kepala biola. Daun pakis muda yang dapat dipakai sebagai sayur biasanya sebelum daun itu jadi mekar. Tumbuhan pakis sayur dikutip dari avrdc.org, mengandung banyak serat dan nutrisi seperti, antioksidan, antiinflamasi, serat (fiber), kaya akan nutrisi mikronutrien, beta karoten, asam folat, mineral (Ca, Fe, dan P). Sumber kalsium, fosfor, besi dan vitamin B. Mencegah penyakit kardiovaskular, kaya vitamin A sumber macronutrients, bahkan omega 3 yang biasanya terdapat pada ikan. Saat ke pasar tempel, aku lihat mbak Isah menjual paku cantik-cantik. Ada dua jenis paku yang dijual; jenis paku yang banyak daunnya dan paku yang tak banyak berdaun. Kupilih ikatan yang tak banyak campuran paku berdaun. Satu ikat paku Rp. 3.500,00 Kubeli tiga ikat paku, udang dan tak lupa seperempat kilogram santan. Meskipun akhir-akhir ini aku sudah agak menghindari makanan bersantan, tapi apa boleh buat, aku kangen gulai paku. Sebenarnya paku enak juga dimasak menjadi tumisan. Aku sudah pernah beberapa kali mencobanya sewaktu melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata di kampung. Enak juga rasanya. Tapi aku tetap memilih untuk memasak paku yang digulai. Sampai di rumah segera kuolah paku tersebut. Kebetulan 'bungo sambuang' sedang berkembang. Bungo sambuang/kincuang/unji/onjek/kecombrang adalah tanaman liar dengan segudang manfaat, antara lain sebagai obat batuk, penyubur rambut, penurun demam,obat luka, dan penambah napsu makan. Bunganya bisa diolah dengan direbus, ditumis, digulai atau dilalap mentah. Bunga ini mempunyai aroma dan rasa yang khas, yang bisa membuat orang ketagihan atau membencinya. Kuambil beberapa bunganya untuk campuran gulai paku. Tak berapa lama gulai paku siap untuk dicicipi. Gulai paku bungo sambuang, ba ancah jo udang. Hhmm.. Masakan kampuang. Alhamdulillah, anak-anakku menyukainya masakan kampung leluhur.