Di Dua Pertiga Malam
#Hari ke-95
Di dua pertiga malam Kusapa angin Datang bersama gerimis Berdendang dalam sepi Napas-napas menderu dalam kelambu Menghembus lelah siang tadi Percik air di wajahku Menggelontorkan semua ego Dinginnya membasuh pedih Luka terjelapak di ruang rindu Aku mengadu Tumpah semua pinta Luruh dalam simpuh Semesta tertunduk Larut bersama lantunan doa
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
InsyaAllah, bu, semua doanya dikabulkan oleh Allah SWT, Aamiin
Dua pertiga malam, waktu terbaik yang disediakan-Nya untuk menumpahkan segala rasa dan harap. Puisinya keren, Bucan!