Irma Mardiana Gultom

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu Mertua
Mertua vs Mantu

Ibu Mertua

Dalam kehidupan rumah tangga, sering kita jumpai hubungan yang kurang harmonis antara mertua dengan mantunya. Perbedaan pendapat, cara pandang, dan pemikiran serta merta menjadikan hubungan itu makan ruwet. Banyak yang akhirnya pisah rumah dengan mertua untuk menghindari berbagai pertengkaran dan kesalahpahaman dalam keluarga.

Namun, tak sedikit kita lihat mertua akur dengan menantunya. Banyak mertua yang menganggap menantunya seperti anak perempuannya sendiri. Meskipun ada intrik dalam keluarga tidak menjadikan hubungan itu merenggang. Misalnya aku dan mertuaku. Hubungan kami baik-baik saja hingga kini. Bahkan banyak orang yang mengira aku anak perempuannya, karena selain wajah kami yang mirip, kami berbicara seperti dia benar-benar ibuku. Tidak ada rasa canggung sedikitpun.

Setelah Ibuku tiada, sosok Ibu yang paling dekat denganku adalah Ibu mertua. Mertuaku ini seorang guru SD. Wajahnya awet muda. Orangnya disiplin waktu. Baginya, pekerjaan sebagai seorang pendidik itulah hidupnya. Tak akan meninggalkan tugas jika tidak dengan alasan yang sangat penting. Dialah panutan kami dalam tugas sebagai pengajar. Akan ditanyai kenapa berangkat lama, dan mengapa pulang lama. Bahkan kepala sekolah kalah dengan interogasinya.

Sosoknya cantik. Kalah menantunya. Selama berumah tangga, aku belum pernah mendengar mertuaku ini bernada tinggi saat berbicara. Dia akan menyampaikan unek-uneknya dengan bahasa yang lembut membuat yang mendengarnya menurut tanpa harus adu mulut. Aku yang notabene suka melawan dan bicara blak-blakan bisa menurut sehingga kami selalu akur. Tak mengherankan ibu mertuaku bisa mendidik anak-anaknya terutama anak laki-laki bisa menjadi sosok yang menghindari rokok,judi, minuman, dan kekerasan. Meski berdasarkan ceritanya ayah mertuaku memiliki semua kekurangan itu, namun anak-anaknya tak satupun yang meniru ayah mertuaku.

Hal yang unik dari mertuaku ini, baginya gurulah pekerjaan yang paling bagus diantara semua pekerjaan. Semua anaknya disarankan menjadi guru. Dari 6 bersaudara, 5 orang menamatkan sarjana pendidikan, hanya satu orang yang nekat lari jalur mengambil pelayaran. Dan ternyata, suamiku yang juga tamatan pendidikan bahasa Inggris, hanya 2 tahun bertahan mengajar di sebuah sekolah. Dia akhirnya membuka usaha kecil-kecilan.

Dari sana bisa diambil kesimpulan, bahwa impian orangtua belum tentu impian anak. Saya belajar melihat bakat anak, mendukungnya meraih impian sesuai keinginannya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post