Tugas 1.4.A.7 DEMONSTRASI KONTEKSTUAL-BUDAYA POSITIF
Iriyanti Saharibulan, S.Pd.,M.Pd
UPT SPF SDN 2 TERANG-TERANG
KABUPATEN BULUKUMBA
Jl. Sawerigading No. 12, Kel. Terang-Terang, Kab. Bulukumba
Email: [email protected]
Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri. Profil Pelajar Pancasila adalah visi mengenai karakter dan kemampuan pelajar Indonesia beserta gambaran alur perkembangannya oleh karena itu dibutuhkan budaya positif di sekolah yang harus diterapkan. Salah satunya adalah kesepakatan kelas. Kesepakatan kelas adalah keputusan yang diambil bersama warga kelas dan dapat di terima dengan lapang dada oleh seluruh warga kelas. Perumusan kesepakatan kelas dengan melibatkan murid dan guru serta orang tua.
Langkah-langkah dalam menyusun kesepakatan kelas secara runut dan jelas
Kesepakatan kelas adalah hal yang dibuat di dalam kelas antara guru dengan murid untuk menjadikan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Guru dan murid menghargai upaya dan perilaku yang baik dalam proses penyusunan dan pelaksanaan kesepakatan kelas
Langkah pertama yang dilakukan adalah berdiskusi dengan murid, menyampaikan alasan kesepakatan kelas perlu dibuat. Kemudian menyampaikan tujuan belajar secara umum yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, murid diharapkan dapat belajar dengan nyaman dan merdeka, tanpa adanya tekanan dan paksaan dari guru atau siswa lain di kelas tersebut. sehingga kesadaran dan motivasi intrinsik murid dapat terbangun karena menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan yang akan bermanfaat untuk kehidupannya baik saat ini maupun yang akan datang. Namun guru tidak terburu-buru memaksakan murid mengikuti kesepakatan kelas.Melainkan berproses.
Tindakan yang dilakukan oleh guru
Mengawali dengan pengantar dan wejangan seperti biasanya. Menuntun murid melakukan aktifitas pembiasaan sebelum memulai pembelajaran. Mulai dari berdoa sebelum belajar, dilanjutkan membaca Al Quran, bershalawat, dan beristighfar. Selanjutnya, memberikan pengantar untuk memulai pembuatan kesepakatan kelas. Memberikan penjelasan tentang cara dan tujuan dari kesepakatan kelas tersebut. Kemudian mempersilahkan setiap murid untuk mengusulkan kesepakatan kelas. Usulan dari setiap murid diinventarisir untuk dibahas dan diambil sebagai kesepakatan kelas.Guru mendengarkan apa yang disampaikan murid. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan jalannya kegiatan diskusi kesepakatan kelas. Semua usulan kesepakatan kelas sebagai budaya positif di sekolah, diambil secara bersama-sama oleh murid dan guru. Jadi tidak ada paksaan ataupun tekanan dari guru. Kesepakatan kelas dibuat dan berlaku selama murid masih di kelas tersebut. Dalam pelaksanaannya perlu konsisten menjalankan kesepakatan kelas.
Percakapan Guru terhadap murid dalam kesepakatan kelas
Guru menyampaikan kepada murid bahwasanya kesepakatan kelas sangat penting. Kesepakatan kelas berasal dari murid, oleh murid dan untuk murid. Memperhatikan sudut pandang murid, sesuai dengan latar belakang murid di kelas. Makanya dalam membuat kesepakatan kelas harus bisa dilaksanakan dengan tanggung jawab dan sepenuh hati. Tidak ada hukuman dalam pelaksanaan kesepakatan kelas dan tidak juga ada hadiah yang diberikan. Tidak ada ancaman terhadap hasil belajar, namun semua diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Karena jika tidak bisa dilaksanakan dengan baik, konsekunesinya murid yang akan merasakan juga. Menumbuhkan motivasi Intrinsik adalah tujuan utama dalam membuat kesepakatan kelas.
Respon Murid dalam kesepakatan kelas
Murid merespon dengan baik kesepakatan kelas yang akan dibuat dan dilaksanakan. Murid merasa merdeka dan bahagia, karena tidak ada kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, maupun kekersan dalam bentuk verbal pada kegiatan pembelajaran. hal ini karena kesepakatan kelas dibuat sesuai dengan kondisi murid di kelas tersebut (melibatkan murid dalam menyusun kesepakatan kelas).
Keberhasilan dan Tantangan
Keberhasilan dengan adanya kesepakatan kelas meliputi:
Murid menjadi lebih disiplin dalam belajar karena aturan kelas dibuat oleh mereka.
Murid berfikir positif, bahwa kesepakatan kelas sangat bermakna.
Belajar lebih kondusif dengan saling mengingatkan satu sama lain.
Murid mampu menempatkan diri sebagai murid dengan saling menghargai antar teman dan menghormati guru.
Murid merasa bangga dan merasa dihargai karena pelibatan langsung dalam membuat kesepakatan kelas.
Tantangan yang dihadapi adalah memulai dari awal untuk penerapannya karena kesepakatan kelas yang dibuat kali ini adalah hal yang baru bagi murid kelas 3 SD. Belum terbiasa, dan belum sepenuhnya tahu cara penerapannya. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus senantiasa mengingatkan tentang kesepakatan kelas yang telah dibuat dan disepakati Bersama.
Link Dokumentasi Kegiatan
https://youtu.be/ELlvnara_Qg

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar