Nikmat yang Allah berikan kepada kita umatNya sebenarnya apa saja? Mari kita hitung. Mengapa banyak orang yang masih juga mengeluh dan berputus asa. Menyerah dan menyalahkan. Mengapa Allag beri ini, mengapa Allah beri itu.

Mungkin sama seperti makan. Orang dulu zaman saya kecil makan ayam, daging adalah hal yang mewah. Biasanya dikabulkan ketika hari raya idul fitri, idul adha atau ada perayaan besar. Selain hari itu sulit rasanya kita bisa meminta untuk makan ayam atau daging. Oleh karenanya ketika kita mendapatkannya kita sangat bersyukur dan bergembira. Sangat menikmati dan bersuka cita.

Namun, zaman anak-anak kita sekarang dengan orang tua yang mapan. Makan ayam daging adalah hal biasa. KFC burger pizza dimana mana. Bahkan ketika disajikan makanan enak dirumah masih juga mengeluh ini dan itu, mau ini dan itu.

Begitu juga dengan kita. Sebenarnya sudah banyak rezeki dan nikmat yang Allah berikan. Tidak terhitung banyaknya dan setiap hari kita rasakan menyebabkan kita kurang bersyukur.

Tapi cobalah jika Allah ambil satu saja kenikmatan di badan kita. Semisal sakit. Allah cabut kemudahan untuk merasakan makanan. Hilanglah nafsu makan. Hilang kenikmatan dalam mengecap makanan.

Ada seorang teman yang selalu sehat, ceria lalu Allah beri cobaan dengan sakit yang menyebabkan katup makanan dan udara pada tenggorokan terganggu. Jadi makanan tidak bisa masuk kejalurnya kadan masuk ke saluran pernafasan akibatnya makanan yang ia makan harus lewat selang buatan manusia. Atau ada teman yang tiba-tibabkabur pandangannya. Dari jarak 1 meter saja pun tidak bisa jelas melihat. Ternyata ada tumor yang tumbuh yang menekan syaraf penglihatan.

Lihatlah dan bayangkan satu saja nikmat Allah dicabut. Betapa berat dan menderita kita. Maka, syukurilah yang kita miliki, kita manfaatkan untuk terus berjalan di jalan yang Allah ridhoi