Irfan Safi'i Ritonga

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Ketika Besi Ditempa

Betapa nelangsanya sebatang besi tua di rumah pandai besi. Dia di lelehkan dengan suhu yang tinggi. Sampai mencair meleleh tak berdaya. Lalu sang pandai besi mengambil sari besi murni dan membuang kotorannya. Dipadatkan kembali.

Belum selesai penderitaan sebatang besi tua yang tak berharga ini. Setelah beku dan memadat kembali si besi tua dipanaskan dan dipukul ditempa berkali kali. Didinginkan, dipanaskan dan ditempa berulang kali. Tapi si besi tua tidak menyerah tetap tegar dan kuat.

Sampai akhirnya besi tua berubah bentuk menjadi sebilah kapak yang tajam. Dia diamplas digosok sampai mengilap. Di asah sampai tajam.

Kini sebatang besi tua sudah berubah menjadi kapak indan kuat nan berguna. Diberi harga dan memiliki manfaat.

Lihatlah hidup sebagian manusia. Seorang manusia tanpa jabatan manusia biasa tak hentinya ditempa oleh berbagai cobaan dan ujian, agar ia bisa belajar dan akhirnya Allah naikkan derajadnya menjadi manusia yang berguna bagi kehidupan.

Tidak semua yang sanggup diuji hanya yang bermental baja, memiliki iman sekuat besi yang akhirnya lolos menjadi sebilah kapak, pedang atau pisau besi yang memimiliki manfaat dibanding hanya seonggok besi tua di sudut perapian.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post