Hadis Tentang Niat
Niat artinya mengi’tikadkan dalam hati untuk melakukan sesuatu, berpegang teguh dengan niat itu dan tidak ragu terhadapnya. Berdasarkan dari defenisi niat maka dapat diambil dua rukun niat.
Pertama, I’tikad atau keyakinan untuk melakukan sesuatu. Misalnya shalat, maka keyakinan kita pada saat itu adalah akan melakukan shalat, dan tidak ada niat selain dari akan melakukan shalat. Jika ada niat lain, berarti bertentangan dengan niat pertama. Otomatis niat pertama menjadi batal.
Kedua, kebulatan tekad untuk melakukan perbuatan tersebut dan tidak ada keraguan padanya. Artinya, tidak bisa kita memasang niat dua hal dalam satu pekerjaan. Jika terpasang dua niat dalam satu pekerjaan maka batallah niat kita. Misalnya, niat pertama kita adalah untuk shalat, akan tetapi ada niat lain jika hari hujan maka kita berniat akan membatalkan shalat karena akan mengambil kain yang terjemur di belakang. Ini artinya kita memasang dua niat. Maka dengan ini batallah niat kita jadinya.
Ibnu Habirah mengatakan bahwa Allah tidak akan menerima amalan seseorang kecuali tergantung niatnya. Shalat, makan, minum, tidur dan lainnya akan berpahala tergantung niatnya. Jika niatnya hanya untuk kepuasan semata, maka tidak berpahala kepada yang bersangkutan. Tapi jika diniatkan untuk menguatkan fisik untuk beribadah, maka dia akan mendapatkan dua hal. Pertama kekuatan fisik dia dapatkan, kedua pahala dia dapatkan. Kemudian ditambah lagi dengan menjaga adab-adabnya. Seperti mau makan dimulai dengan bismillah dan diakhiri dengan hamdalah, tambah lagi nilai ibadah yang dia dapatkan. Inilah keistimewaan seorang muslim yang Allah lipatgandakan pahala untuk dia dalam satu pekerjaan.
Ada beberapa faedah dari hadis tentang niat ini, yaitu :
1. Niat tempatnya adalah di dalam hati. Maka ada tiga persoalan dalam hal ini; Pertama, jika hati berniat, lisan tidak mengikuti maka niatnya sah. Kedua, jika lisan membaca niat sementara hatinya tidak, maka niatnya tidak sah. Ketiga, jika lisan membaca niat dan hati juga mengiringi maka niatnya juga sah.
2. Sesungguhnya poros suatu amalan adalah niat. Baik dan buruknya suatu amalan tergantung niat. Sempurna dan kurangnya suatu pekerjaan tergantung niat. Jika niat untuk maksimal maka hasilnya pun akan maksimal. Jika niat tidak maksimal alias separoh, maka hasilnya pun akan tidak sempurna.
3. Ada isyarat dari hadis bahwa untuk melakukan sesuatu pekerjaan harus punya tujuan atau target yang ingin dicapai. Bahasa lainnya adalah niat itu adalah tujuan. Contoh kecil, jika niat menulis adalah untuk dibaca dan diambil hikmahnya serta di amalkan, maka tujuan kita sebenarnya adalah mengajak orang lain untuk membaca tulisan kita dan mengamalkannya.
4. Perbedaan yang mendasar antara Ibadah dengan adat atau kebiasaan letaknya pada niat. Ibadah wajib diawali dengan niat, jika tidak maka ibadah tidak sah. Sebaliknya kebiasaan tidak memerlukan niat. Seperti kebiasaan makan. Berniat atau tidak maka makan kita tetap sah. Menjaga adab-adab makan baru berpahala.
5. Jika yang berniat adalah orang beriman, maka akan sampai kepada amalnya. Beda dengan orang yang bukan mukmin. Contoh, jika seorang mukmin berniat bersedekah, tetapi belum sempat melakukannya, sementara dia sudah meniatkan dengan ikhlas, maka pahala niat bersedekah sudah dia dapatkan. Ini tidak ada pada orang yang tidak beriman.
Dengan demikian niat sangat penting untuk kehidupan baik jangka pendek apalagi niat untuk jangka panjang. Seorang mukmin rugi kalau tidak memasang niat yang baik untuk melakukan sesuatu. Maka mari kita sama-sama berniat untuk kebaikan dunia dan akhirat. Dan bertekad dengan sekuat tenaga untuk berniat meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang jelek untuk jangka panjang di akhirat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar