Ira Wati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Masak Sih, Penipuan Modus Baru (41)
Sumber Foto: Muhammed_ Hasan

Masak Sih, Penipuan Modus Baru (41)

Aku sebenarnya masih ragu untuk mengatakan kalau kejadian kemarin siang itu masuk kedalam kategori penipuan. Karena menurutku kejadian itu tidak pakai trik halus. Hipnotis ataupun tepuk bahu.

Bermodalkan sok kenal dan sok akrab layaknya tetangga dekat.

 

Sampai tulisan ini dibuat belum jelas motif orang itu. Temanku pun hingga kini masih berhusnuzhon kalau lelaki itu termasuk orang baik-baik. Tidak ada tampang-tampang kriminal sedikitpun. 

 

Menaiki sepeda motor matic jenis mio berwarna cokelat. Menghampiri kami yang lagi duduk di halaman. Siang itu kami menunggu pedagang gerobak sayur yang biasa lewat. 

 

Sebenarnya saya sudah melihat lelaki bersepeda motor itu melintasi jalan depan rumah. Memakai topi dengan busana yang lumayan rapi. Dari tampilannya sangat ramah. Melirik ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu. Dia mengendarai motor maticnya dengan pelan sampai ke ujung jalan. 

 

Aku pun tidak ambil pusing, hanya melihat sekilas, karena memang banyak orang yang berlalu lalang. Warga setempat dan warga yang tidak dikenalpun hilir mudik di jalan itu menuju tempat aktifitasnya. 

 

Sepertinya lelaki itumencoba menghampiri tempat kami duduk setelah balik dari ujung jalan. Kemudian mematikan motornya. 

 

" Bu, nompang tanya" katanya dengan sopan dan di iringi senyuman. 

 

" Ya boleh, ada apa? " 

 

" Tempat orang laundry dimana ya? "

 

"Oh, kalau loundry tidak ada dalam perumahan ini Pak. Bapak bisa mencari di ujung jalan itu. Di pinggir jalan utama  ada banyak tempat loundry. Ada spanduknya kok di pinggir jalan". sahutku sambil menunjuk ke ujung jalan.

 

" Iya bu, terimakasih ya. Biar saya kedepan aja. Sekalian keluar soalnya mau jemput beras juga"

 

" Memangnya Bapak tinggal di blok berapa, kok saya tidak pernah lihat? "

 

"Iya bu, saya tinggal di belakang rumah ini" sambil menunjuk ke blok di belakang rumah kami. 

 

Lelaki itu mengatakan kalau dia baru tinggal di situ bersama ponakan nya. Lelaki itu bercerita kalau dia dapat telepon dari ponakannya. Disuruh jemput beras. Kebetulan di daerah tempat kerja ponakannya ada pembagian beras. Murah, Rp. 30.000,- /karung. Beras berbagai merk disebutkannya. 

 

Tentunya kami penasaran dan bertanya, masak ada beras murah sekali. Lelaki itu berkata memang murah karena ambilnya pakai kupon. Dan dia akan menjemput beras itu karena ponakannya dapat 3 karung . 

 

Sampai saat itu pun kami tidak menaruh kecurigaan. Karena dari ceritanya memang nama ponakannya itu kami kenal. Dia yang sering menempati rumah itu. 

 

" Apa ibu mau titip? katanya menawarkan. 

 

" Tidak Pak, saya habis beli beras" jawabku karena memang kemaren siap beli beras. Dan akupun tidak tertarik sedikitpun meski didesak oleh temanku untuk membeli. Dia bilang nanti stock nya habis karena orang antri membeli. Aku tetap tidak mau. 

 

Tidak begitu dengan temanku. Dia orang yang baik, ga ada prasangka di hatinya. Dia minta tolong untuk dibelikan sekarung dengan merogoh uang dari dalam tas sebanyak Rp. 30.000,- dan mencoba mengajakku. Tapi karena memang habis beli beras aku tidak tertarik sama sekali. 

 

" Ayolah bu, beli 3 atau 4 karung mumpung murah. Nanti saya bawakan kesini. Muat kok dimotor ini"  dia mulai mendesak. 

 

" Bapak aja yang beli banyak. Nanti kalau berasnya memang ada, aku belinya ke Bapak aja" kataku kekeh tidak mau. Dan dia berlalu dengan senyuman sambil mengantongi uang teman ku. Kami tidak menaruh curiga sedikitpun. 

 

Senyum ceria dia membawa uang  Rp. 30.000,- dan berjanji akan mengantarkan beras itu sebentar lagi. Kami biarkan dia berlalu begitu saja. 

 

Siang menapaki sore. Malam pun sudah mulai menyapa. Aku terkejut menerima chat dari temanku yang menanyakan soal beras itu. Apa sudah datang atau belum.

 

Iya ya, dah semalam ini kok beras nya tidak kunjung datang. Adzan isya sudah menggema. Kami putuskan  untuk menyusul kerumahnya. 

 

Setelah sampai ternyata rumah itu kosong. Seperti tidak ada tanda-tanda orang di dalam. Kami bertanya ke tetangga sebelah ada tidak laki-laki pakai motor matic coklat di rumah itu. Tetangganya bilang tidak ada yang datang. Rumah itu sering kosong. 

 

Weeess, kena modus ( modal dusta) kayaknya. Tapi temanku masih berbaik sangka. Mengatakan mungkin saja orangnya belum pulang. Tunggu aja sampai besok pagi ujarnya.

 

Terlalu menggelikan rasa nya kalau itu termasuk kedalam penipuan. Apa karena rongrongan virus yang silih berganti membuat orang rusak hati. Masak iya demi uang puluhan ribu itu dia berani menipu. 

 

Apalah yang di dapat, hanya sebungkus rokok. Tapi dari kejadian itu memberi pelajaran yang sangat berarti. Jangan pernah lengah. Alhamdulillah kenanya cuma Rp. 30.000,- alih-alih diingatkan untuk kita agar rajin bersedekah. 

 

Masih untung dalam jumlah uang yang tidak terlalu besar. Satu hal yang penting, meskipun kita berada di perumahan yang masuk kategori aman. Jangan pernah lengah dan lansung percaya kepada orang. Karena sulitnya kehidupan saat ini membuat orang punya cara aneh menipu orang. Cara yang rasanya tidak masuk akal. 

 

Jadi maksud cerita ini saya bagi, barangkali yang lain juga pernah mengalami. Bagi yang lain untuk lebih waspada kedepannya. Ingat selalu pesan bang Napi" Kejahatan bukan hanya karena ada niat dari pelakunya tapi karena juga karena ada kesempatan. Waspada, waspadalah...! ".

 

Tapung, 10-02-2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Waspada, waspadalah...! "., betul se7 sekali

10 Feb
Balas

Iya pakTerima kasih..

11 Feb

Keren Bun... modus penipuan makin beragam. Salam literasi.

10 Feb
Balas

Iya Bun pengalaman pribadi ini

11 Feb



search

New Post