Ira Wati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Jejak Itu di Ukir Lagi (47)

Yang sempat tumbuh akhirnya layu.

Terbawa suasana tak menentu.

Tak ada lagi nada tinggi.

Suara nyanyian jeritan hati.

******

Harapan mulai terpatri.

Pupus atas komando tak berhati.

Mereka tak butuh di ajar.

Mereka tak butuh dididik.

******

Kebijakan itu menyirat pesan.

Mereka haus akan hiburan

Kian lalai akan kewajiban.

Demi mengejar bayang-bayang setan.

******

Simpati datang silih berganti.

Sayang putusan bukan haknya lagi.

Menangis melihat nasib negeri

Kenapa akhirnya seperti ini.

*******

Tapung, 16-02-2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menangis melihat nasib negeri.Kenapa akhirnya seperti ini....begitulah negeriku skrg...

16 Feb
Balas

Iya pakKita hanya bisa melihat saja tak bisa berbuat apa-apa. Patuh, patuh dan patuh...

16 Feb



search

New Post