Antara Menulis, Membaca, Menyimak dan Mendengar (43)
Menurut KBBI, Menulis berasal dari kata dasar tulis. Menulis adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Menulis memiliki arti kata kerja sehingga menulis dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.
Menyimak berasal dari kata simak yg artinya mendengarkan atau (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibacakan oleh orang, atau juga dapat diartikan untuk meninjau (memeriksa, mempelajari) dengan baik dan teliti.
Membaca yaitu melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, bisa dengan melisankan atau hanya dalam hati.
Sedangkan mendengar adalah: dapat menangkap suara (bunyi) dengan telinga.
Kalau kita bertanya mana yang lebih penting menulis, menyimak, membaca dan mendengar. Jawabnya ya penting semua. Kadang kita iseng pernah bertanya seperti itu. Setidaknya pernah terlintas di benak kita.
Sebagian anak sekolah tidak suka membaca. Mereka tipe yang suka mendengar dan menyimak. Pelajaran akan mudah di serap oleh otaknya ketika dia menyimak. Sebagian lagi sibuk menulis. Menulis ringkasan materi. Aneh nya ada anak yang dari awal semester sampai akhir buku tulisnya hanya berisi beberapa lembar tulisan. Pernah kan melihat seperti itu.
Siswa A mendengarkan materi dengan seksama yang dijabarkan guru. Ketika jadwal ujian sudah dekat anak tipe ini tidak pernah menyentuh buku.tapi kok nilai nya bagus?
Lain hal dengan Siswa B, setiap hari dia bergelut dengan buku. Menenteng buku kemana pun dia pergi. Pas waktu senggang di sempatkan nya untuk membalik lembar demi lembar buku pelajaran.
Setelah itu dia menulis atau mencatat untuk mendapat ringkasan. Ketika jadwal ujian sudah dekat siswa tipe ini selalu disibukkan dengan buku pelajaran. Tidak boleh diganggu gugat. Malahan dia berpesan pada orangtua untuk tidak menyuruh ini itu ketika ujian. Dan si orangtua pun menyetujui.
Ketika anaknya ujian tidak pernah dibebankan pekerjaan sedikitpun. Pekerjaan rumah yang ringan sekalipun. Anak itu hanya di tugaskan belajar, belajar dan belajar. Tapi nilainya biiasa-biasa aja.
Kedua contoh anak seperti di atas banyak kita temui di sekitar kita. Dia tidak suka membaca, tidak suka menulis. Sukanya hanya menyimak. Kok nilai nya bagus juga? Banyak kita temui hal semacam itu. Malah sebagian kita waktu sekolah dahulu adalah pelakunya. Ayo ngacung....!
Hal semacam sebenarnya tidak menjadi tolak ukur bagus tidaknya seorang siswa dalam nilai akademik. Toh kita menyaksikan teman kita yang malas baca buku nilainya bagus, sementara yang kutu buku nilainya biasa-biasa aja.
Hal seperti ini sering kita temui dan tidak perlu melakukan penelitian dengan kajian yang mendalam untuk mengetahuinya. Karena semua ada disekililing kita kok.
Jadi tersimpan pertanyaan yang amat besar di kepala. Apakah yang lebih penting. Membaca, menulis, mendengar ataukah menyimak? Pastinya semua penting tergantung situasi dan kondisi.
Wah, begitu banyak cara belajar yang tiap siswa atau orang bisa berbeda-beda dalam satu sekolah atau satu kelas dan Dan membuat PR Bapak Ibu guru pun tidak mudah. Tidak mungkin juga rasanya semua jenis itu diterapkan, karena semua sudah ada standar dan ketentuan belajar dan mengajar.Kalau dipaksakan juga bisa-bisa pingsan Bapak dan Ibu guru.
Wallahua'lam
Tapung, 12-02-2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar