Percayalah...

Percayalah tidak mudah untuk menjadi aku...

Aku yang selalu tampak tegar dihadapan para penerus cita-cita bangsa, para siswa siswiku..

Didepan mereka aku tidak akan pernah menampakkan wajah murung yang sebetulnya sangat ingin ku lampiaskan akibat beban yang silih berganti berdatangan diluar tugas utamaku..

Didepan mereka terselip ingatan-ingatanku ketika masih seusia mereka yang menatap nanar wajah guru dengan kehausan ilmu..

Didepan mereka ku merasa menjadi orang yang paling beruntung karena mampu hadir di tengah-tengah mereka untuk menjadi sahabat yang berusaha mengarahkan mereka ke arah yang lebih baik...

Percayalah...

Siswa-siswiku adalah muridku dan sekaligus guruku di peradaban kehidupan baru yang ku jalani saat ini...

Mereka adalah muridku yang senantiasa riang dan antusias belajar bersama dibawah teduhnya atap kelas yang mulai berlubang...

Mereka adalah muridku dengan segala macam bentuk rupa, tingkah langkuh, dan keadaan sosial serta latar belakang mereka masing-masing tetapi tetap membaur dengan senyum khas anak seusia mereka dibalut dengan seragam putih merah...

Mereka adalah guruku yang senantiasa mengajariku untuk mengelola kesabaran menjadi motivasi. Motivasi untuk memperbaiki diri agar aku mampu memberikan yang terbaik bagi mereka...

Mereka adalah guruku yang membimbingku mengerti bahasa keseharian mereka yang pada awalnya aku tidak mampu menggunakan bahasa keseharian mereka..

Percayalah..

Mereka adalah pahlawan-pahlawan kecilku..

Mereka adalah sahabat-sahabat kecilku..

Mereka adalah guruku..