SECRET DOOR
SECRET DOOR
By:Intan Yasinta
Di sebuah rumah besar tinggalah seorang anak yang sangat nakal dan manja. Anak itu bernama Kookie. Kookie tidak mau melakukan semuanya sendiri. Dia suka sekali memerintah siapapun yang ada di rumahnya. Meski kedua oang tuanya sudah memberinya nasihat agar mandiri tetap saja Kookie membantahnya.
Suatu siang, Kookie meminta salah seorang pelayannya menyiapkan air hangat karena ia ingin mandi sebelum lanjut bermain game. Pelayan tersebut langsung mengiyakan tugas dari majikan kecilnya. Namun, karena air yang disapkan terlalu panas, Kookie marah besar dan memaki pelayan tersebut. Selanjutnya pelayan lain yang mengerjkan PR Kookie tak luput dari amukan anak itu sebab si pelayan tidak sengaja mematahkan pensil kesayangan Kookie. Anak itu langsung menghukum pelayan dengan memukul tangannya dengan penggaris besi.
Hal semacam itu sering terjadi. Sampai suatu ketika, Kookie tidak sengaja membuka pintu rahasia yang selama ini tersembunyi dibalik sebuah lukisan besar di ruang keluarga. Kookie masuk ke dalam ruangan tersebut. Dan seketika pintu tertutup rapat.
“Loh! Loh! Kenapa tiba-tiba tertutup? Tolong! Siapa pun buka pintunya!” Teriak Kookie dari dalam ruangan gelap tersebut.
Walaupun teriakan Kookie sangat kencang tetap tidak ada seorang pun yang bisa mendengarnya.
Tak lama kemudian muncul sebuah cahaya yang menyilaukan mata Kookie. Cahaya itu semakin mendekati Kookie. Anak itu mulai ketakutan dan gemetar.
“Siapa kau?” Tanya Kookie saat tau cahaya itu berasal dari lentera yang dipegang oleh seorang nenek tua yang kini berdiri di depannya.
Nenek tua itu tak banyak bicara dan terkesan menyeramkan. Ia hanya menyentuh kedua tangan Kookie dengan jemari keriputnya. Dan seketika itu juga kedua tangan Kookie menghilang. Anak nakal itu panik dan memaki nenek itu. Tidak sampai disitu si Nenek kembali menyentuh bibir Kookie dengan telunjuknya yang berkuku panjang. Dan lagi-lagi bibir Kookie menghilang.
Kookie menangis karena bingung dengan apa yang terjadi. Sampai nenek tua itu berkata bahwa semua yang hilang adalah bagian tubuh Kookie yang paling banyak menyakiti hati orang lain. Jika kaki Kookie menyakiti orang, maka kaki itu akan ikut hilang. Kookie menggeleng dengan cepat tanpa menghentikan tangis sunyinya. Saat tangan nenek berusaha menyentuh kaki Kookie, ia tiba-tiba mendengar suara weker yang nyaring mememakkan telinganya. Kookie pun tersadar dari tidurnya. Ternyata semua peristiwa menyeramkan itu hanyalah mimpi buruk. Kookie bersyukur saat melihat tangan dan mulutnya tidak menghilang.
Akan tetapi, mimpi itu berhasil membuat Kookie berjanji tidak akan berbuat semena-mena kepada orang lain dan berusaha menghargai mereka. Ia juga berjanji akan berubah menjadi anak yang lebih baik dan tidak manja.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren...lanjuut