Aplikasi e-rapor, memudahkan atau malah repot?
Beberapa hari menjelang pembagian hasil belajar siswa/ rapor tentunya menjadi moment istimewa bagi para guru. Guru sibuk “berkencan” dengan nilai dan pendokumentasiannya ke dalam rapor. Namun ada yang menarik pada kegiatan pengisian rapor kali ini, khususnya di beberapa SMA di Kabupaten Cirebon dengan hadirnya aplikasi baru e-rapor. Aplikasi e-rapor memberi “warna” tersendiri dalam lembaran pengalaman guru pada proses evaluasi akhir semester ganjil T. A 2017/2018 ini, walaupun sudah beberapa sekolah yang melaksanakan sosialisasi berupa In House Training (IHT) atau Bimtek. Perasaan resah dan gelisah tidak dipungkiri dialami oleh sebagian guru yang tidak mengenal e-rapor sebelumnya. Seperti pepatah lama mengatakan, tak kenal maka tak sayang.
Pada awalnya kehadiran aplikasi ini dirasa sebagai suatu beban baru yang merepotkan, guru dituntut “melek” teknologi informasi sebagai konsekuensi dari sebuah proses kemajuan. Sebagai bentuk manifestasi dari inovasi dan pengembangan di bidang pendidikan, pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah me-release aplikasi e-rapor sebagai upaya mewujudkan pendataan yang menyeluruh dan terintegrasi dengan sistem pendataan berbasis teknologi informasi yang dikenal dengan nama sistem DAPODIK (Data Pokok Pendidikan) yang di dalamnya termasuk data nilai peserta didik. Tentunya aplikasi ini pun sudah mengalami beberapa penyempurnaan dari aplikasi serupa yang diluncurkan sebelumnya untuk memperbaiki kelemahan dan permasalahan yang ada.
Pada dasarnya aplikasi ini menyuguhkan beberapa kemudahan bagi guru, dengan dibuat sesuai dengan struktur kurikulum 2013 yang berlaku. Penilaian dalam aplikasi ini juga dilengkapi dengan deskripsi otomatis untuk setiap ranah berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) dan indikator yang diajarkan dalam sebuah mata pelajaran/ mapel. Banyaknya fitur yang disediakan (user sebagai guru, walikelas, BK, dll) semakin mempermudah pengerjaan e rapor, seperti saat guru melakukan mapping KD, guru hanya perlu meringkas deskripsi KD yang sudah ada di aplikasi sehingga guru tidak perlu repot lagi membuat deskripsi. Selanjutnya guru menginput nilai meliputi nilai pengetahuan, keterampilan, sikap spiritual, dan sikap sosial, menginput deskripsi nilai dan mengirim nilai akhir. Sebagai walikelas juga dimanjakan dengan aplikasi ini, dengan mudah walikelas dapat memperoleh data nilai semua mapel tanpa harus diinput secara manual seperti yang dilakukan pada rapor berbentuk buku. Grafik nilai setiap peserta didik dan seluruh mapel pun dapat diakses dengan mudah pada aplikasi ini. Leger dan rapor pun dapat dilihat secara otomatis sebelum dicetak, dan untuk menjaga keamanan data, setiap guru mempunyai password dan username yang berbeda.
Namun pengerjaan e-rapor ini sangat bergantung pada kemampuan/ dukungan server, dengan bantuan modem android (IP address) disamping kegigihan, kesabaran, keuletan dari operator dan semua pihak yang terlibat. Keterbatasan kemampuan, waktu, masalah teknis, dsb dari seorang guru untuk mengerjakan aplikasi ini seringkali menimbulkan sebuah fenomena unik yaitu munculnya “super hero”/ tenaga bantuan yang dengan sabar dan setia membantu guru-guru yang mengalami kesulitan tersebut. Tapi terlepas dari itu semua, pada dasarnya semua pihak harus siap untuk melaksanakan program e-rapor ini dengan baik. Implikasi dari hal ini, yang dapat saya rasakan, timbulnya semangat belajar bagi para guru untuk dapat menguasai IT, tanpa disadari oleh para guru mereka telah mengimplementasikan Discovery learning, Problem Based Learning, Project Based Learning pada diri mereka sendiri, itu hal yang luar biasa. Lifelong education, guru pun perlu belajar. Semangat pembelajar.
Peserta program Sagusabu kabupaten Cirebon.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Awalnya ribet ya bummm
Betul Mas, tapi sekarang malah merasa terbantu.
Tak kenal maka tak chintah...
Tak kenal maka tak chintah...
Tak kenal maka tak chintah...