Ada Pengorbanan Ada Karya
Tantangan Hari ke-52
#Tantangangurusiana
Tidak pernah ku sangka dan ku duga sebelumnya bahwa aku mampu melewati salah satu tahap yang tidak mudah dalam karirku selama hampir 10 tahun mengabdi menjadi seorang pendidik. Bahkan membayangkan bahwa suatu saat aku akan menghasilkan sebuah karya pun rasanya tidak pernah. Aku sudah merasa nyaman dengan rutinitasku sehari-hari. Pagi sampai siang aku habiskan waktuku di sekolah dan sore sampai malam dihabiskan untuk mengurus si kecil, walau terkadang sesekali aku harus menghadari pelatihan di luar kota, namun tetap saja aku menganggapnya hanya sebagian kecil dari rutinitasku sebagai wanita karir.
Walaupun aku merasa nyaman dengan rutinitasku sehari-hari, namun bukan berarti aku tidak iri dengan segala pencapaian teman-temanku di luar sana yang juga berprofesi sama dengan diriku menjadi konselor sekolah. Ada yang sudah menyelesaikan pendidikan konselor dan ada juga yang hampir menyelesaikan pendidikan magisternya dan dibandingkan dengan kami yang didaerah, pelatihan untuk guru di kota besar terutama di pulau Jawa yang lebih sering frekuensinya.
Aku pun sempat berpikir bahwa, apakah aku akan tetap menjadi diriku yang sekarang sekedar menghabiskan waktu dengan rutinitasku atau mencoba menghasilkan sesuatu yang akan membuat aku bangga dengan diriku sendiri ?. Akhirnya aku mengikuti pelatihan di luar dari pelatihan yang berhubungan dengan profesiku sebagai konselor sekolah. Dengan modal nekad, aku pun memberanikan diri mengikuti pelatihan SAGUSABU yang tentunya setelah pelatihan para peserta diharapkan dapat menghasilkan sebuah karya (buku).
Proses menghasilkan karya ini juga tidaklah mudah, aku harus menjauh sejenak dari lingkungan sosial demi fokus menyelesaikan setiap lembar naskah. Selain itu waktu bermain dengan si kecil pun menjadi berkurang agar aku fokus menyelesaikan naskah sebelum deadline. Sebenarnya waktu yang diberikan cukup lama namun aku baru bisa fokus menyelesaikannya dalam waktu seminggu. Diminggu-minggu awal aku banyak membaca referensi buku yang berhubungan dengan tulisanku dan dikarenakan waktu itu momennya adalah liburan semester, jadi aku memilih berlibur dulu. Liburanku pun aku manfaatkan untuk membeli beberapa referensi buku di toko buku. Yah, walau belum menulis setidaknya ada beberapa buku sebagai sumber referensi sebagai modal awal untuk menulis naskah bukuku.
Akhirnya dengan segenap jiwa raga serta tidak sedikit pengorbanan yang dilakukan dari segi waktu, tenaga dan juga pastinya biaya, lahirlah karya pertamaku berupa sebuah buku dan berhasil membuatku tersenyum bangga dengan diriku sendiri. Sedikir narsis memang tetapi aku bepikir siapa lagi yang akan memberikan penghargaan kepada diri kita kalau bukan diri kita sendiri. Sudah lama rasanya aku tidak menghadiahi diriku sendiri dengan sebuah penghargaan berupa karya. Karya tulisan terakhir yang aku buat adalah skripsiku yang menghantarkanku meraih gelar sarjana.
Buku perdanaku memuat tulisan yang tidak jauh dari pengalamanku sebagai guru BK atau konselor sekolah dan mengangkat wacana tentang rasa keprihatianku akan anak didik yang terkadang kurang bijak menggunakan teknologi yang semakin canggih. Buku ini memuat informasi tentang generasi remaja milenial, fenomena gadget di kalangan remaja milenial, pola asuh pada remaja milenial, menjadi remaja milenial yang berprestasi, produktif serta memuat informasi juga tentang peran orang tua dan pendidik di era milenial. Dalam buku ini juga terkandung makna bahwa orang-orang dewasa yang berada di sekitar anak-anak terutama remaja agar dapat mendampangi dalam penggunaan gadget dan masih banyak lagi yang dibahas di dalam buku ini.
Walau kadang aku merasa tidak percaya diri dengan bukuku, namun setidaknya aku pernah keluar dari zona nyamanku dan pada akhirnya menghasilkan sebuah karya berupa buku yang pastinya masih banyak kekurangannya. Untuk itulah salah satu motivasiku mengikuti tantangan menulis di gurusiana salah satunya adalah melatih menulis dan melatih mengeluarkan ide ke dalam bentuk tulisan. Ketika proses latihan ini dapat ku lalui dengan baik maka semoga di buku keduaku nanti tulisanku lebih baik, sesuai dengan tantanan bahasa Indonesia dan yang penting yang membaca bisa mengerti pesan yang disampaikan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Betul bu...
Setuju, yang penting berkarya