Tantangan Hari ke-11

#Tantangangurusiana

“Melewati Angka 11 dengan Jarak”

Tulisanku tentang perjalanan liburan ala backpacker dipending dulu karena setelah diamati bahwa ini adalah tantangan hari ke-11. Ada apa dengan angka 11 sehingga membuatku membelokkan tulisanku dengan cerita yang lain?. Ya.., angka 11 adalah angka dimana menurutku spesial dan penuh arti. Keistimewaan angka ini bukanlah tanpa sebab. Angka inilah sang pujaan yang sekarang telah menjadi partner hidup untuk pertama kalinya mengirimkan pesan singkat yang merupakan tanda awal perkenalan kami. Angka 11 ini ternyata menjadi awal takdir perjalanan kami dimulai dan berujung pada komitmen untuk bersama sebagai partner hidup. Tidak butuh waktu lama untuk melewati angka 11 sampai pada keputusan untuk memilih angka 11 sebagai angka bagi untuk membangun suatu hubungan yang diakui secara sah secara agama dan juga negara. Namun, angka 11 yang akan lewati selanjutnya ternyata tidaklah mudah. Ada jarak yang menjadi batas bagi kami untuk bersama-sama setiap waktu dan merangkai mimpi-mimpi untuk keluarga kecil kami.

Setiap pasangan pasti selalu memiliki keinginan untuk selalu dekat satu sama lain tanpa ada jarak yang menghalangi. Bergitupun aku yang juga berharap hal sama seperti pasangan lain yang selalu ingin bersama setiap hari bahkan setiap detik. Namun ternyata takdir hidup membuat aku dan dia harus terpisahkan dengan jarak bahkan ketika kami sudah terikat dalam janji suci pernikahan. Hal yang tidak pernah terbayangkan dalam hidup bahwa aku akan berteman dengan jarak. Ingin hati seperti pasangan yang lain setiap pagi bisa melihat wajah sang pujaan dan membuatkan segelas kopi atau teh dan juga menyiapkan sarapan. Namun, apa daya kehidupan pernikahan kami harus berteman dengan jarak yang tidak memungkinkan untuk bertemu setiap saat.

Berbicara tentang jarak, tahun ini kami akan memasuki tahun ke-5 berteman dengan jarak dan tentunya sudah puluhan angka 11 kami lewati. Bukan waktu yang lama bukan juga waktu yang sebentar. Karena menjalani hari per hari, minggu per minggu bahkan tahun per tahun dengan jarak diantara kami terntara bukanlah hal yang mudah. Bukannya tidak mencari solusi agar jarak ini tidak lagi menghalangi kami untuk bersama, namun yang perlu disadari bahwa usaha manusia terbatas dengan kuasa Sang Penentu Takdir. Jarak ini harus kami lalui karena pekerjaan kami yang merupakan abdi negara dimana lokasi tempat kami bekerja berbeda kota dan jika ingin pindah harus melewati serangkaian birokrasi dan administrasi yang tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Tidak ada perayaan yang spesial memang setiap melewati tanggal 11 diakhir tahun yang kami pilih sebagai hari bahagia kami yaitu 11 Desember. Hanya seuntai doa semoga di tanggal 11 di penghujung tahun berikutnya jarak yang terbentang diantara kami perlahan runtuh dan kami dapat memulai untuk melanjutkan kehidupan keluarga kecil kami layaknya kehidupan pasangan normal lainnya yang selalu bersama setiap saat. Kecanggihan teknologi seperti komunikasi dengan video call tidak akanlah pernah sama ketika kita bertemu dan berbicara langsung dengan pasangan kita. Selain itu, pernikahan dengan jarak ini harus memiliki modal kepercayaan yang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kita tidak bisa setiap saat mengontrol dan melihat secara langsung apa saja yang dilakukan oleh pasangan kita.

Suka dan duka perjalanan pernikahan yang dihiasi dengan jarak, mungkin akan dituangkan dalam bentuk tulisan yang lain. Hari ini khusus untuk mengingat bahwa kami sudah melewati angka 11 yang cukup banyak selama lebih dari empat tahun. Setiap orang pasti punya angka spesial karena berhubungan dengan moment-moment spesial yang pernah terjadi dalam hidupnya dan aku pun akan selalu mengingat bahwa diangka 11 pernah terjadi moment hidup yang luar biasa dan berharap semoga diangka 11 untuk tahun-tahun selanjutnya moment spesial datang kepada kami dimana sudah tidak ada lagi jarak yang terbentang diantara kami.