Tantangan Gurusiana, 3 Maret 2023

RITUAL PRA NIKAH, NYADRAN

Sebuah Kearifan Lokal di Tempatku

Selanjutnya, sebelum ijab qobul dilaksanakan, kami melakukan nyadran. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur, tabur bunga dan puncaknya berupa kenduri selamatan di rumah.

Leluhur kami cukup banyak dan tersebar di beberapa tempat, alhasil kami safari ke Cilacap, Petanahan, dan Rawabulus Pejagoan. Ziarah ke makan leluhur dimaksudkan untuk menghormati leluhur yang sudah meninggal. Di makam tersebut kami membersihkan makam dan mendoakannya.

Setelah safari ziarah, selanjutnya adalah pelaksanaan kenduri. Kenduri dilaksanakan malam hari ba’da Maghrib. Dalam upacara kenduri dihadirkan tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar dengan pembacaan ayat suci Alquran, zikir, tahlil, dan doa. Pemilik hajat menyampaikan informasi dan meminta doa restu bahwa akan melaksanakan hajatan.

Nah, itulah nyadran di tempatku. Apa sih sebenarnya makna dari tradisi ini? Ya, tradisi ini merupakan akulturasi budaya dari kepercayaan lama dengan dakwah Islam oleh Walisongo agar Islam dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat. Teman-teman ingat kan, bagaimana sejarah Islam masuk ke tanah Jawa? Jadi, menurut saya sih, sah sah saja melaksanakan ritual ini karena tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Islam masuk dengan damai, para wali sudah meluruskan kepercayaan yang awalnya memuja roh kemudian menyelaraskan dan mengisinya dengan ajaran Islam. Nyadran saat ini dipahami sebagai bentuk hubungan antara leluhur dengan sesame manusia dan dengan Tuhan.