Membumikan Literasi Untuk Mengembangkan Potensi Diri
Lomba Menulis Bulan September
Karya: Indartatik Susilo
Tantangan guru menulis 30 hari, menulis hari ke 30
Peribahasa Latin kuno mengatakan verba volent scripta manent yang maknanya adalah apa yang dikatakan akan segera lenyap sedangkan apa yang tertulis akan menjadi abadi. Ungkapan tersebut menyiratkan makna bahwa melalui tulisan kita dapat memotret berbagai kejadian maupun ungkapan perasaan ke dalam bentuk aksara yang tidak lekang oleh waktu. Setiap apapun yang telah kita tulis, kelak akan dapat kita lihat lagi kapanpun kita mau, baik dengan tujuan untuk sekedar mengenang, menangkap makna bahkan mengkonstruksikan kembali kejadian di masa lalu.
Sejarah telah mencatat bahwa pada abad ke-5 masehi, nenek moyang kita dahulu telah mengenal tradisi tulis pertama dalam bentuk prasasti Yupa. Selanjutnya pada era kekinian kekuatan sebuah tulisan telah banyak melahirkan karya-karya hebat yang bisa mempengaruhi fikiran banyak orang, misalnya Novel fiksi fantasi paling laris di dunia Harry Potter yang ditulis JK Rowling. Sedangkan dari tanah air, kita juga banyak memiliki penulis hebat seperi Ki Hajar Dewantara yang telah membuka mata masyarakat tentang kesadaran bela negara lewat tulisan satire nya Als ik een Nederlander was, yang saat itu bertujuan menyindir pemerintah hindia Belanda. Kita juga memiliki penulis sekelas Pramudya Ananta Toer dengan karya fenomenal menentang hegemoni sekaligus pengungkapan realitas dalam ranah sosial-kemasyarakatan.
Jika ditelaah lebih jauh, tradisi tulis para pesohor dunia tidak lahir dalam sekejap mata, mereka melalui proses jatuh bangun menggabungkan aksara menjadi kalimat penuh makna. Dengan meneladani kisah para penulis tersebut, sebagai seorang guru saya tergerak untuk belajar menulis. Berawal dari tahun 2021 saya mengikuti kelas menulis yang diselenggarakan para pegiat literasi sebuah perguruan tinggi negeri di Jawa Tengah. Hasilnya 2 buah buku antologi esai pendidikan dan parenting berhasil diterbitkan. Setelah melihat keseriusan saya menulis, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) memberi kepercayan saya untuk beberapa kali mengisi rubrik artikel pendidikan pada sebuah majalah guru di kabupaten Kuningan. Selanjutnya pada pertengahan tahun 2022 saya bergabung dengan komunitas pecinta puisi yang diprakarsai oleh beberapa pemenang Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB) award tahun 2022, hasilnya sebuah buku antologi puisi berhasil diterbitkan dan salah satu puisi saya mendapat kategori puisi terpuji sehingga saya dipilih untuk menuliskan testimoni di sampul belakang buku antologi tersebut. Pada perjalanan selanjutnya saya mendapakan informasi mengenai adanya grup media guru Indonesia. Saya kemudian memutuskan untuk bergabung dan mengikuti lomba guru menulis yang diselenggarakan pada bulan Agustus 2022. Hasilnya tulisan saya yang berjudul perundungan tak berujung disekolah, bagaimana mengatasinya menjadi salah satu pemenang. Hal yang melengkapi kebahagiaan saya adalah pada waktu yang sama anak semata wayang saya memenangkan kategori menulis siswa sasisabu dibulan yang sama. Meskipun kemenangan merupakan sebagai sebuh bonus namun tidak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut menjadi pelecut semangat saya untuk terus mengasah kemampuan menulis. Tradisi menulis tersebut kemudian saya lanjutkan dengan mengikuti tantangan guru menulis 30 hari, dan dengan kemurahan Allah SWT, alhamdulillah saya diberi kemudahan untuk menyelesaikan misi tersebut.
Berbekal pegalaman tersebut saya berinisiatif berbagi pengalaman dengan rekan kerja sekaligus para siswa-siswi saya di sekolah. Saat ini saya berusaha menghidupkan kembali gerakan literasi sekolah dengan berperan sebagai kapten tim literasi. Bersama guru-guru lainnya kami saling bahu membahu menggiatkan lagi kegiatan literasi yang pernah mati suri. Saya sangat gembira ketika mengetahui saat ini perpustakaan sekolah kami menjadi lebih hidup dengan meningkatnya minat siswa berkunjung dan meminjam buku ke perpustakaan. Pada tahap selanjutnya setelah kebiasaan membaca mulai konsisten berjalan di kalangan siswa, saya mengajak dan membimbing mereka untuk menulis di majalah dinding (mading) sekolah dan web sasisabu.id. Meskipun semua proses yang dilalui tidak mudah namun saya selalu mengingat pepatah jawa yang mengatakan bahwa gusti allah niku mboten sare (tuhan tidak tidur) dengan demikian saya meyakini bahwa setiap usaha yang disertai dengan niat dan cara yang baik akan selalu mendapatkan jalan dan kemudahan dari-Nya, Salam literasi
Indartatik Susilo, Lahir di Boyolali, 30 Mei 1981 saat ini merupakan guru pengajar di SMPN 1 Kalimangis Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Aktif sebagai kapten literasi sekolah yang juga sedang giat belajar mensosialisasikan berbagai ide dengan menulis di berbagai buku antologi pendidikan, antologi parenting dan majalah guru, saat ini juga tengah sibuk belajar menulis puisi dan karya sastra lainnya dengan sungguh-sungguh. Penulis bercita-cita menerbitkan buku tunggal dan mengajak sebanyak mungkin orang untuk ikut belajar menulis. Penulis dapat dihubungi melalui Email: [email protected], Wa : 081222851628
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen mbak.. Sepertinya harus siap kembali menjadi pemenang.. Sukses selalu
Terima Kasih , bapak juga sangat keren
Kereen artikelnya. Penuh semangat. Smg lolos, Bun
terima kasih suport nya bu, salam literasi
Mantap ulasannya keren
Terima kasih sudah mampir bu kasek, salam literasi