Indah Said

Guru bahasa Inggris yang senang menulis, berbagi information dan berdiskusi ringan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penanti
By Getty Image

Penanti

Kelam malam menanti pagi, lalu

Siang datang menurunkan hujan

Dingin, dingin tak lagi sejuk

Tak ada yang sama hangatmu

Aku akan berlari jauh

Tak ingin kembali ataupun menoleh

Masuk ke hutan keluar dari diri

Yang jiwanya telah lama terpasung

Tak paham , tak dipahami sebab

Mudah mengalah dengan kata – kata sanjung

Namun, Angin telah menerbangkannya

Dan Api telah membakarnya

Aku telah lenyap bersamanya

Dan kembali menanti hari esok

Yang tak mungkin sama . bagi penanti

Ia bisa lahir berkali-kali demi kata cinta

Yang tak pernah mati.

#TAGURBERPUISIHARIKE21

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi

12 Mar
Balas

Trima kasih pak Saroni. Salam literasi

12 Mar

Indah kata yang tercipta Salam literasi

12 Mar
Balas

Trimakasih bu Purwati, salam literasi dan sukses slalu dlm berkarya

12 Mar

Keren bu puisinya

12 Mar
Balas

Trimakasih bu Lidya, salam literasi dan sukses slalu dlm berkarya

12 Mar



search

New Post