Jalan yang lurus tak selamanya mulus

Akan kau jumpai bebatuan dan lubang

Jika kakimu tergelincir, tenanglah

Lanjutlah berjalan jangan engkau mundur

Karena rindu yang kau tuju

Tak menuntutmu tak terluka sedikitpun

BersamaNya , segalahnya akan sembuh

Jalanan ini masih panjang

Disimpang jalan akan kau temukan

Taman bunga dengan kecantikannya

Teramat indah si bunga mawar merah

Hingga lupa akan kecantikan bunga yang lain

Namun berhati-hatilah ketika menyentuhnya

Si mawar merah Ia memiliki duri yang tajam

Yang akan menusuk

Para pejalan kaki yang terlahir suci

Tak satupun akan luput dari kekotoran

Kecuali dari pendahulu yang dirahmati

Dengan segalah kelebihan dan kemampuan

KekasihNyalah yang terselamati

Memohonlah pertolongan dan ampunan

Kepada sang Pengasih dan Penyayang

Karena telah diperbudak oleh diri sendiri

Kalaupun tanpa sengaja terlihat kesalahan

Diantara pejalan yang lain,

Lihatlah ia diposisi kita sebagai sesama pejalan

Melainkan bukan sebagai Pemilik jalan

Lalu sayangilah ia yang sedang diuji

Dengan musibah yang dialami dan kesalahan

Yang dilakukan, karena sejatinya

Cinta hadir dari kebijaksanaan

Ialah keabadian cinta, yang kekal

Tanpa awal tanpa akhir

Kesempurnaan cinta yang diinginkan

Tak mengharuskanmu untuk tampil sempurna

Hiruplah kasihNya dengan ketepatan

Wahai engkau pejalan cinta

Jalanilah dengan ketaatan dan

teruslah memohon pertolongan dan ampunan

sebab rindulah yang akan melepaskan dahagamu

Jika engkau meminum ramuan penjelma cinta