Surat menyurat sudah tidak asing dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari sekedar surat ijin tidak masuk sampai dengan surat resmi instansi. Seiring kemajuan jaman dan tehnologi berkirim kabar lewat surat perlahan mulai ditinggalkan. SMS, Whatspp dan email memudahkan kita setiap waktu dan dimanapun untuk berkirim kabar.

Sedikitnya pengalaman siswa tentang pengiriman surat melalui kantor pos membuat saya sebagai guru ingin memberikan pengalaman itu. Akhirnya narasumber yaitu Pak Pos yang biasa mengantar surat di wilayah sekolah kami dapat saya hadirkan dikelas. Anak-anak sangat antusias mendengarkan penjelasan dari pak Pos tentang semua yang berkaitan dengan surat. Perbedaan perangko dan meteria, aturan penulisan alamat, stempel perangko dijelaskan dengan lengkap. Termasuk pelayanan kantor pos yang saat ini cukup beragam bukan hanya urusan surat menyurat saja. Di kantor pos sekarang memberikan pelayan jasa keuangan yang lain seperti pembayaran pajak, cicilan sepeda motor. Hal ini dilakukan agar kantor pos mampu bersaing agar tidak di tinggalkan oleh masyarakat.

Kehadiran pak Pos di dalam kelas ini setidaknya bisa memberikan pelajaran dan pengalaman berharga untuk siswa. Mereka harus tahu bahwa pada masanya surat menyurat menggunakan perangko, kartu pos, pengiriman uang menggunakan wesel pos pernah berjaya pada masanya. Karena saya sebagai generasi tahun 90-an paling merasakan pentingnya seorang pak Pos . Khususnya mahasiswa diperantauan. Senyum pak pos saat menyerahkan wesel pos itu yang ditunggu . Alhamdulillah....kiriman uang datang juga....