Hari ke 235 'Guru Masa depan'
Ternyata di mbah google ada profesi tukang tidur lho. Wah menarik nih. Setelah saya berselancar mencarinya ternyat banyak tukang-tukang yang mungkin menurut kita tidak ada namun ternyata ada, seperti tukang nangis, tukang tidur, sampai tukang mencoba bau parfum. Yang membuat saya tertarik adalah ternyata selama ini kita kurang mengekplore tehnologi.
Hari ini saya mendapatkan suatu pencerahan tentang bagaimana tehnologi sangat membantu seorang dalam mencari apapun yang tidak diketahui. Seorang nara sumber memberikan contoh bagaimana saat dia memberikan suatu materi mengaitkan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain dengan berselancar di dunia maya. Dan banyak sekali yang bisa dilihat serta dibaca dari hasil berselancarnya. Dalam waktu kurang dari dua jam lebih dari 20 topik-topik yang bisa dilihat dan ada kaitan satu sama lainnya.
Jika kita perhatikan mengapa anak-anak generasi alpha sangat senang dengan gadgetnya, mulai dari bangun tidur sampai dia tidur lagi gadget tersebut hampir tidak bisa lepas dari genggamannya. Atau ada orang yang bekerja dimalam hari untuk berselancar di dunia maya.
Bagaimana dengan fenomena ini, apakah guru masih diperlukan lagi, dengan bermodalkan gadet dan rajin membaca serta sedikit membuat maping jadilah sebuah materi yang bisa di sampaikan dengan baik. Disbanding jika dia mendengarkan guru melakukan ceramah dalam sebuah pembelajaran, mungkin yang terserap hanyalah 10 %, karena sambil mendengarkan mungkun konsentrasinya terganggu dengan berbagai macam hal, yang membuatnya tidak berkonsentrasi. Apalagi cara guru menjelaskan dengan bahsa yang sulit dimengerti, bahan pembelajaran tidak dikuasai, hanya membaca dari buku teks, jika murid bertanya pengetahuannya sebatas buku teks saja. padahal banyak hal yang bisa di eksplore dalam sebuah pembelajaran.
Saat saya masih duduk di SMP dan SMA gaya mengajar yang seperti itu masih bisa dilakukan, tahun 1980 an internet belum familier diantara kita, masih mengandalkan buku, guru sangat berkuasa di ruang kelas, kita diharapkan mencatat dari papan tulis seluruh materi yang di ajarkan oleh guru. Jika guru berhalangan kita di beri tugas mencatat materi dan menjawab soal. Oleh sebab itu anak-anak generasi tahun 1980 an tulisannya bagus-bagus.
Namun tidak berlaku untuk saat ini, guru yang hanya mengandalkan buku teks akan tertinggal dari anak-anak yang setiap hari berselancar dengan gadgetnya. Jadi siapa yang harus merubah kebiasaan anak-anak kah atau guru.
Semua kita harus belajar, guru harus banyak belajar, begitupun dengan murid memang tugasnya belajar, ada nilai-nilai yang mungkin tidak didapatkan di dunia maya, tapi harus dipelajari secara nyata, seperti adab, nilai agama serta karakter yang baik. Sebagai guru kita juga harus mengimbangi pengetahuan murid. Saya sangat setuju dengan ini “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani.
Jadilah guru masa depan, jangan jadi guru masa lalu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih atas pencerahannya semoga kita bisa menjadi guru masa depan yang lebih baik lagi. Sukses selalu buat Ibu Indah Kurniawati
Terimakasih pak Bambang