Indah Kurniati

Saya Indah kurniati, saya adalah seorang guru TK Al Azhar yang diberikan tambahan tugas sebagai pengawas TK Al Azhar se-Indonesia yang ingin sekali mempunyai ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari ke 231  Sense of Progress

Hari ke 231 Sense of Progress

Pada saat pandemic seperti ini banyak sudah orang-orang yang merugi karena usahanya tidak berhasil. Beberapa pedagang pakaian misalnya saat Hari Raya kemarin sebelum pandemic mungkin mereka sudah banyak membeli pakaian. Mereka berharap pakaian-pakaian tadi akan dijualnya saat menjelang hari raya idhul fitri. Namun apa yang terjadi Ramadhan tahun kemarin tiba-tiba pandemic, seluruh toko-toko dilarang untuk beroperasi, yang agak parah yaitu toko pakaian seragam yang biasanya laku keras diawal tahun ajaran baru, banyak yang tidak laku, karena sekolah dilaksanakan secara online. Mungkin seorang anak hanya butuh satu stel baju itupun hanya terlihat atasnya saja. barang-barang yang sudah dibeli dan stock sudah banyak tidak terjual.

Belum lagi dari sektor yang lain, larangan mudik menyebabkan perusahaan-perusahaan angkutan bus harus menelan pil pahit, mereka dilarang beroperasi. Jika ada pun hanya mengangkut beberapa penumpang. Toko oleh-oleh mungkin juga mengalami kerugian.

Di tengah-tengah pandemic, banyak timbul penjualan-penjualan online, sedikit-sedikit pakaian yang tidak terjual di jual secara online, memang tidak banyak yang bisa dijual, dalam sehari mungkin hanya beberapa potong pakaian yang dapat dijual. Itupun penuh resiko saat pengiriman. Penjualan online menjadi sangat marak. Semua di jual secara online. Banyak pedagang-pedagang yang sudah mulai bangkit. Ini adalah kemajuan. Progress ini harus disyukuri walaupun sedikit.

Selain pedagang jumlah murid pun menurun drastis, terutama murid taman kanak-kanak. Perlu motivasi yang tinggi untuk orang tua anak usia dini menyekolahkan anaknya di saat pandemic ini. Mungkin bukan ini saja tulisan saja tentang kekurangan murid di PAUD, banyak sekali saya sudah tuliskan fenomena kurangnya jumlah murid anak usia dini. Berbagai strategi sudah dilakukan. Ingin belajar tatap muka, ternyata si virus tidak kunjung mereda. Semakin banyak orang tua yang ragu dan menunda anaknya sekolah.

Ada beberapa orang tua yang mengerti tentang bagaimana pentingnya menstimulus perkembangan anak, mereka tetap mencari sekolah agar anaknya tetap sekolah, tetap mendapatkan pengetahuan yang walaupun sedikit tapi terlihat perkembangannya. Ini patut dihargai ini patut di syukuri.

Dari seorang motivator saya mendapatkan kata-kata “sense of Progress”. Sense of Progress harus dimiliki oleh seorang yang ingin maju. Pentingnya sense of progress bagi seorang pemimpin, yang menghargai kemajuan walaupun hanya sedikit. Kebahagiaan akan tumbuh, percaya diri akan tumbuh jika mempunyai sense of progress walaupun sangat kecil. Walaupun hanya sedikit murid yang di dapat, hanya sedikit orang tua yang mau menyekolahkan anaknya di sekolah kita tapi itu adalah progress yang harus kita syukuri di masa pandemic ini. Jika kita mensyukuri maka akan tumbuh percaya diri untuk menciptakan progress-progress yang lain. Banyak strategi yang tercipta, banyak keunggulan yang bisa ditawarkan sehingga akan terlihat jelas progressnya. Namun jika kita meremehkan progress yang kecil, maka kita akan kehabisan semangat di tengah jalan.

Miliki senses of progress beri apresiasi, Insya Allah kita akan terus berproses dan maju.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post