Indah Kurniati

Saya Indah kurniati, saya adalah seorang guru TK Al Azhar yang diberikan tambahan tugas sebagai pengawas TK Al Azhar se-Indonesia yang ingin sekali mempunyai ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hari ke 230  Semua milikNya

Hari ke 230 Semua milikNya

Quoetes ke dua “Ajari anak kita bahwa apa saja yang ada pada dirinya adalah milik Penciptanya.

Saya teringat dengan kisah Nabi Ibrahim dan anaknya yaitu Nabi Ismail. Nabi Ibrahim meninggalkan Nabi Ismail sejak kecil, Ismail kecil hanya bersama ibunya Siti Hajar. Nabi Ibrahim pergi ke negeri Syam. Setelah menginjak usia 7 tahun Nabi Ibrahim bertemu dengan anaknya Nabi Ismail, alangkah kangennya Nabi Ibrahim ke anaknya. Nabi Ibrahim bisa menjalani hari-hari bersama buah hatinya. Hingga suatu hari Nabi Ibrahim bermimpi selama 3 hari berturut turut bahwa ia diperntahkan Allah untuk menyembelih putra kesayangannya, Nabi Ismail As.

Setelah ia bangun, ia menyadari bahwa mimpi itu merupakan petunjuk Allah Swt. Nabi Ibrahim mendatangi Nabi Ismail lalu menyampaikan mimpinya. Nabi Ibrahim berkata “wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!, Nabi Ismail menjawab “Wahai ayah kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar. (Qs. As Shaffat: 102)

Jawaban Nabi Ismail merupakan perwujudan dari ketaatan seorang anak kepada Allah dan orang tuanya. Lalu Nabi Ibrahim membawa Nabi Ismail ke suatu tempat untuk disembelih, terlihat bagaimana besar keimanan Nabi Ibrahim. Nabi Ismail dengan penuh kepasrahan mengikuti perintah Allah, dengan perantaraan Nabi Ibrahim ayahnya. Nabi Ismail mempunyai kekuatan cinta yang luar biasa, bahwa sesungguhnya semua adalah milik Allah Swt, begitu juga dengan nyawa kita.

Memang sulit menanamkan bahwa segala yang ada di dunia ini adalah milik Penciptanya. Apalagi zaman sekarang semua konotasi pada dunia. Semua orang menunjukkan kemampuannya dalam hal mencari dunia. Banyak timbul orang-orang kaya dengan segala kesombongannya, tidak menghiraukan orang-orang sekitarnya dalam keadaan yang miskin. Banyak orang-orang yang miskin, untuk makan saja mereka harus mencari kesana kemarin, bahkan mungkin dalam satu hari dia tidak mempunyai uang untuk makan. Sementara orang-orang kaya sudah tersedia semua.

Kecenderungan cinta dunia juga terlihat jelas, semua berlomba-lomba mencari kebutuhan di dunia. Jika sudah mendapatkan maka akan sulit untuk dikeluarkan padahal sebagian dari harta yang di dapatkan adalah milik orang yang tidak punya.

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman : “Kepunyaan Allah segala apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan memberi perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang di kehendakinya dan menyiksa siapa yang dikehendakinya, dan Allah Maha Kuasa atas segalanya (Qs. Al Baqarah: 284)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post