Hari ke 227 Raja manusia
Ada sebuah nasehat yang cukup bagus dalam sebuah tulisan di media sosial yang berbunyi “ajari anak kita bahwa dirinya adalah hamba Allah, Nampak simple tapi ini menentukan mental self anak kita. Anak yang tidak merasa nahwa dia adalah hamba Allah mudah menjadi angkuh, bossy dan sombong.
Jika kita saksikan akhir-akhir ini banyak sekali peristiwa yang terkadang membuat kita mengelus dada, berbagai persoalan yang berhubungan dengan kemanusiaan. Seolah-olah nyawa manusia sangatlah murah. Tersinggung karena suatu hal kecil saja sudah bertindak sangat besar. Seorang pekerja yang tersinggung karena dimarahi di depan umum tiba-tiba diam-diam membunuh bos nya, seorang anak yang tidak terima ditegur oleh ibunya, lalu mengancam untuk membunuh ibunya, karena harta warisan beberapa orang anak memenjarakan ibunya. Apakah ini karena mereka tidak mengenal Tuhannya. Apakah ini bisa kita hubungkan dengan karakter atau akhlak ?
Istilah akhlaq berasal dari bahasa arab yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat serta kebiasaan. Sedangkan karimah artinya mulia, terpuji, lagi baik. Maka yang dimaksud dengan akhlaqul karimah ialah budi pekerti atau sebuah pergai yang mulia. Akhlak yang memiliki tujuan agar setiap orang bertingkah laku atau berta’biat sesuai dengan adat istiadatnya yang baik sesuai ajaran islam.
Dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 13 yaitu “Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya. Di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.
Jelas sekali bahwa pembelajaran yang pertama dan yang terpenting untuk kita tanamkan kepada anak-anak kita adalah tentang bagaimana mereka mengenal Tuhannya. Mereka percaya bahwa mereka adalah hamba, ada zat yang sangat besar dalam mengatur kehidupan kita. pelajaran ini menjadi sangat sulit jika kita tidak tanamkan sejak dini. Jika sudah terbentuk karakter yang tidak baik maka akan sulit diperbaiki.
Banyak orang-orang sekarang memposisikan dirinya sebagai Tuhan. Semua orang diatur dan harus mengikuti setiap titahnya. Banyak raja-raja manusia, yang mempunyai banyak harta dan itu menjadikannya sombong. Namun banyak juga pelajaran kita dapatkan beberapa orang yang diambil hartanya secara cepat, dihinakan karena kesombongannya. Sesudah itu baru menyadari betapa kita sangatlah tergantung pada Allah, zat yang Maha Besar.
Semoga Allah selalu menjaga anak-anak kita dari sikap sombong dan angkuh, serta menjadikan dirinya seorang hamba yang taat dihadapan Allah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar