Pada suatu kesempatan saya mengunjungi sebuah sekolah, saya masuk kelas bilingual. Dan mengamati kegiatan pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir, ada banyak semangat yang dihadirkan saat guru mengajar. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa inggris, dan sebagian anak tidak mengerti bahasa inggris, kebetulan yang saya amati kelompok A, dimana kelompok A masih belum mengerti bahasa inggris. Tapi dengan penuh semangat guru tersebut tetap bicara dalam bahasa inggris dengan sesekali mengartikan apa yang dikatakannya. Selain bahasa inggris, bahasa tubuhnya pun membuat anak menjadi mengerti apa yang dikatakannya.

Di kesempatan lain saya melihat kegiatan pembelajaran yang dilakukan di luar kelas, anak-anak melakukan kegiatan praktek, satu demi satu dijelaskan dengan baik dalam bahasa inggris tidak lupa diiringi dengan sedikit senyuman sambil menatap wajah-wajah anak-anak antara mengerti dan bingung. Saat kegiatan semua anak mencoba, dan semua mengerti apa yang harus dilakukannya.

Cerita di atas kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum pandemic. Seorang guru kelas bilingual yang sangat bersemangat dalam mengajar. Dalam setiap kegiatan pembinaan selalu bersemangat dalam mengungkapkan ide-idenya juga menanyakan jika ada yang tidak dimengerti. Beberapa hari yang lalu Allah mempunyai rencana lain, kamis siang beliau dipanggil oleh Yang Maha Esa, virus corona penyebabnya. Hampir tidak percaya saya dengan berita ini. Bu Anne yang selalu enegrjik, terakhir saya bertemu dalam suatu zoom dia bilang Alhamdulillah bu ..anak-anak sudah bisa bercerita dalam bahasa inggris. Itu percakapan terakhir saya dengan beliau.

Bahasa inggris untuk anak usia dini penuh perjuangan untuk mengejarkannya, karena anak masih terbatas pengetahuan kosa katanya. Bahasa Indonesia sehari hari saja masih belum semua mengerti artinya. Seorang anak anak sering bertanya tentang arti sebuah kata. Apalagi dalam bahasa inggris. Tapi jika sudah dibiasakan maka akan mudahdi mengerti dan mengucapkannya. Untuk anak usia dini pandai berbahasa inggris mudah saja, sering-sering diajak dialog dalam bahasa inggris. Anak usia dini masih mudah menyerap apa yang diajarkan, apa yang dilihat dan sang peniru ulung. Bahasa itu diucapkan, kalau guru atau orang tua tidak banyak mengajak ngobrol pasti pembelajaran tidak akan berhasil. Apalagi jika orang tua asyik dengan gadgetnya trus anak hanya diberikan gadget tanpa di ajak berkomunikasi. Apa yang bu Anne lakukan sangat menginspirasi dengan kemampuannya mengajarkan anak usia dini berbahasa inggris.

Terimakasih bu Anne…apa yang engkau lakukan sangat menginspirasi.,,,