Hari ke 225 'Tatap Muka ...jadi tidak ya.???
Hari ini Alhamdulillah berkesempatan sharing dengan guru-guru hebat anak usia dini, ada yang menarik dalam sharing hari ini, yaitu tentang kualitas pembelajaran anak usia dini. Setahun lebih lamanya pembelajaran jarak jauh dilakukan. Dari hasil sharing sesungguhnya anak-anak sudah ingin sekali belajar bersama bu guru, belajar di dalam kelas, bermain dengan segala kreativitasnya, namun apa daya virus corona masih ada dimana-mana. Ada beberapa sekolah yang sudah ujicoba atau sekedar visit school terlihat sekali wajah-wajah ceria di dalam kelas, walaupun hanya 3-4 saja teman mereka, dan tidak ada kebebasan untuk bermain, hanya duduk di kursinya mengerjakan semua pekerjaannya di mejanya saja. Tampak mata mereka yang berbinar senang terlihat dari balik masker yang digunakan. Matanya melihat seluruh sudut ruangan memperhatikan ruangan kelasnya yang setahun tidak dilihat.
Anak usia dini memang mempunyai karakteristik memiliki keingintahuan yang sangat besar. Gerak motorik kasar dan halusnya harus terlatih dengan baik, di rumah bisa juga sih lari-lari tapi tidak semua anak mempunyai halaman yang luas. Apalagi banyak dari mereka yang tinggal di cluster-cluster dengan ukuran halaman rumah yang tidak luas, itupun harus berbagi dengan garasi mobilnya. Atau di dalam rumah hanya sebatas pada ruang tamu, geser dikit ke dapur, geser dikit sudah kamar, geser dikit sampai kamar mandi, jaraknya hanya beberapa langkah jika di hitung.
Kalau ingin bermain ditaman harus diawasi oleh orang dewasa, jika dalam keluarga tersebut tidak ada orang dewasa selain ibunya, maka satu-satu nya jalan agar tidak rewel ya di kasih gadget. Ada anak usia setahun dua tahun yang sudah dibiasakan memegang gadget akan menangis meraung-raung jika tidak diperbolehkan bermain gadgetnya. Tidak boleh main keluar. Khawatir virus. Atau tidak ada yang mengawasi, padahal anak perlu banget mengekplore.
Sekolah memang satu-satunya tempat untuk anak usia dini belajar, belajar bersosialisasi, belajar keteraturan, pembiasaan , serta banyak informasi yang mungkin tidak di dapatkan di rumah, dengan sabar bu guru memberikan pelatihan perkembangan motoric halusnya, motoric kasarnya. Mengajarkan pembiasaan-pembiasaan yang baik, bagaimana harus berterimakasih, minta tolong, saling menyapa dan nilai-nilai adab yang diberikan disesuaikan dengan usia anak usia dini. Rasanya sudah kangen sekangen-kangennya. Ada rasa ketidakpuasan akan hasil yang di dapat saat bu guru tidak bertatap muka langsung, tidak membimbing dengan menggandeng tangannya. Tidak jalan bersama secara berdampingan. Saling berhadapan di batasi oleh layar monitor. Hanya terdengar suara gelak tawanya saat ada yang lucu, tanpa kita bisa membelainya dan mengusap kepalanya.
Ini adalah kenyataan, memang kita tidak puas dengan kondisi sekarang ini. Sudah rencana tatap muka lalu meninggi kembali kasusnya. Sampai kapan ya…kita Cuma bisa berharap….semoga pandemic cepat berakhir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar