Hari ke 224 'Uniknya anak Usia dini tantangan dan harapan'
Suasana pagi yang cerah dalam suatu zoom meeting, ibu guru sudah tampil di zoom dan beberapa anak sambil mengikuti music pengiring, ada yang tersenyum, memegang dot botolnya, melihat camera namun tanpa ekspresi, dari kejauhan ada juga yang sedang dirayu oleh ibundanya memakai seragam atau kerudung, ada juga yang masih duduk dan tertidur di atas meja dekat laptopnya. Sekilas itulah gambaran uniknya suatu kelas zoom meeting anak usia dini.
Menurut Yuliani Nurani (2009:14) Anak usia dini berada dalam masa keemasan disepanjang rentang usia perkembangan manusia, Montesori dalam Hainstock (1999:10-11) mengatakan bahwa masa ini merupakan periode sensitive, dalam masa inilah anak-anak secara khusus mudah menerima stimulus dari lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menguasai dan menguasai lingkungannya baik disengaja maupun tidak disengaja.
Dalam undang-undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 14 dijelaskan bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak ia lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak, agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.Menurut para ahli psikologi usia dini (0-8 tahun) sangat menentukan bagi anak dalam mengembangkan potensinya. Usia ini sering disebut “usia emas” yang hanya datang sekali dan tidak dapat diulangi lagi, yang sangat menentukan untuk pengembangan kualitas manusia selanjutnya.
Sementara itu dalam CRI (2000) ciri-ciri anak usia empat sampai lima tahun adalah anak-anak usia empat sampai lima tahun selalu merasa tidak dapat dikalahkan dan siap menerima tantangan baru apa saja. Berbeda dengan anak-anak yang lebih muda, kelompok usia ini terlibat dalam permainan sosial yang rumit dan kooperatif. Mereka mulai menunjukkan empati pada orang lain dan dapat berbicara mengenai perasaan mereka sendiri atau orang lain. Anak usia ini menguji batasan-batasan dan merasionalisasikan perilaku mereka. Mereka merasa nyaman berbohong, tapi marah jika orang dewasa ingkar. Mereka memiliki rentang konsentrasi yang pendek. Tapi mereka ahli pemecah masalah dan dapat memusatkan perhatian untuk suatu periode yang cukup lama, jika topic yang diajarkan menarik bagi mereka, mereka dapat menyamakan dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain, atau dari situasi yang satu ke yang lainnya. Oleh sebab itu kegiatan sebaiknya guru memberikan suatu kegiatan yang menyenangkan dan menarik bagi mereka.
Pada usia ini, anak-anak memiliki rentang konsentrasi yang lebih lama. Kemampuan mereka untuk berfikir dan memecahkan masalah juga berkembang. Anak dapat memusatkan diri pada tugas-tugas dan berusaha untuk memenuhi standar mereka sendiri. Anak usia lima dan enam tahun senang berbicara dan dapat mengungkapkan pendapat dengan jelas, dan senang bermain-main dengan kata. Perkembangan berbahasa mereka mencapai tingkat kemahiran. Mereka mempergunakan kalimat-kalimat yang kompleks dan akan mengkoreksi sendiri kesalahan bentuk kata kerja yang mereka buat.
Dari karakteristik anak usia dini jelaslah bahwa untuk mengembangkan anak usia dini sebaiknya dengan cara yang menyenangkan, sesuai dengan minat mereka juga secara keseluruhan dikembangkannya buka hanya dari satu area saja. Perlu ada ketrampilan dan kreativitas yang tinggi dari guru-guru pendidikan anak usia dini untuk meletakkan dasar bagi pengembangan seluruh kemampuan anak, sehingga tidak menjadi suatu kesalahan dalam perkembangan selanjutnya. Kemampuan yang sudah melekat akan sulit sekali untuk diperbaiki.
Untuk saat Pandemi ini bekerja keras lah guru-guru anak usia dini dalam memberikan pembelajaran terutama pada kegiatan pembelajaran jarak jauh, dibutuhkan semangat dan inovasi yang terus menerus agar pembelajaran jarak jauh yang diberikan dapat berkualitas, serta perkembangan anak menjadi lebih optimal.
Sudah setahun, tapi semangat guru-guru anak usia dini dalam memberikan pembelajaran masih semangat, banyak inovasi dan kreativitas yang dibuat. dengan kemampuan IT guru-guru tersebut membuat sebuah tampilan yang cukup menarik. Ternyata uniknya anak usia dini merupakan tantangan yang membuat guru-guru semangat untuk belajar dan berkarya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar