Beberapa bulan ini, jika kita mendengar beberapa berita tentang adanya kerugian yang diderita oleh beberapa sektor penerbangan, perdagangan, juga sektor-sektor lainnya karena adanya masa pandemic. Beberapa Negara yang sudah turun jumlah penderita tiba-tiba naik kembali, semua sektor di lockdown, bahkan para pekerja dipulangkan ke daerahnya masing-masih. Sudah banyak korban yang meninggal, sudah banyak korban orang yang terkena imbas dari adanya pandemic ini.Para pekerja kehilangan pekerjaannya, karena tempat kerjanya sudah tidak sanggup beroperasi disebabkan menurunnya daya jual produksinya. Sekolah swasta yang mengelola pendidikan usia dini sudah mulai terkena imbasnya, para orang tua menahan diri untuk menyekolahkan anaknya karena pembelajaran secara daring belum tepat untuk anak usia dini itu alasannya. Lalu bagaimana dari kelanjutan pekerja-pekerjanya ? guru-guru yang sudah tidak punya penghasilan. Apakah mereka bisa mendapatkan makan?

Jika kita mempercayai bahwa ketentuan baik dan buruk yang terjadi pada manusia adalah di sebut Takdir. Takdir adalah semua ketetapan Allah SWT atas mahluk-mahluk-Nya sesuai dengan kehendakNya.

Wabah corona menyerang siapa saja orang yang beriman maupun orang yang tidak beriman. Bisa jadi orang yang terdampak akan menyalahkan Allah, bahwa dia terjangkit karena Allah sedang murka kepadanya. Padahal terkadang Allah sedang menguji kita dengan musibah ini karena Allah sedang menyiapkan kita di tempat yang mulia di sisi-Nya, Kita akan menjadi manusia yang mulia jika dengan musibah itu kita beristigfar, bertaubat dan mengakui segala kesalahan kita, dan mengakui segala keMaha besaran Allah Swt. Dalam Al –Qur’an Allah berfirman “Tidak ada suatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah, dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (Qs. At-Taghabun ayat 11-13)

Semua yang menimpa manusia berdasarkan Qadha dan Qadar Allah. Allah telah mengetahui sebelumnya. Pena-Nya telah menulis semua takdir dan ketentuan. Kesel, marah dengan ketentuan yang membuat kita susah itu wajar, namun alangkah baiknya kita kembalikan semuanya pada ketentuan Allah. Dengan terus menunaikannya ketentuan tersebut dengan baik. Jika kita sudah menunaikannya maka kita akan mendaptkan pahala yang besar dan indah, baik di dunia maupun di akhirat. Jika percaya bahwa semua yang menimpanya berasal dari sisi Allah, merelakannya dan menyerahkan masalahnya maka Allah akan menunjukkan hatinya sehingga ia akan merasa tenang dan tidak gentar ketika tertimpa musibah. Allah memberikan keteguhan pada orang yang hatinya diberi petunjuk ketika musibah datang serta bersikap sabar. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahal mereka tanpa batas” (Qs. Az-zumar : 10)

Sabar, memang kunci utama dalam menghadapi sesuatu musibah, ada yang kehilangan harta benda, kehilangan keluarga, kehilangan jabatan serta bisa jadi kehilangan usianya. Beberapa Qoutes ini semoga bermanfaat “Hidup bukan melulu untuk mengeluh, tapi hidup itu tentang ribuan alasan lainnya untuk bersyukur dan bahagia”. “Jika kamu punya makanan di kulkas, baju yang dipakai, rumah untuk berteduh dan tempat untuk tidur, kamu adalah orang kaya dibandingkan 75% penduduk di dunia’