Hari ke 211 Titik Jenuh
Saya sering mendengar orang bicara, dan rame banget di group emak-emak komplek, kayaknya banyak orang yang sudah bete banget deh. Setiap hari yang dilihat hanya dapur, kamar, ruang tamu dan halaman. Saat lebaran gak boleh pulang mudik, ke mall takut corona, ke tempat wisata sudah pada horror semua, karena dampak pandemic yang ber kepanjangan. Emak-emak sudah pada bertanduk menghadapi pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan sekolah, hampir setahun menghadapi anak-anak dengan segala strategi membimbing anak-anak belajar di rumah.
Titik jenuh adalah titik dimana kita merasa jenuh dengan semua yang kita lakukan setiap hari, rasanya setiap apa yang kita lakukan biasa saja dan membosankan rasanya ingin merasakan sesuatu yang baru dan menarik di dunia. Kadang kita merasa lelah dengan segala masalah dalam kehidupan. Ada kalanya mulai lelah dengan segala masalah di dalam kehidupan yang ada.
Ada kalanya kita ngerasa sendirian, merasa terlalu sepi. Merasa sudah gak bisa tertolong lagi, jika kita sebut itu adalah fase dimana kita mulai menemukan titik kejenuhan dalam hidup. Hingga akhirnya kita bakal berfikir bahwa semua yang ada di dekat kita mulai menemui perubahan dalam diri mereka masing-masing.
Memang setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya tentu pernah merasakan kecewa, gagal atau kenyataan yang tidak sesuai harapan selanjutnya. Titik jenuh..semua orang pasti pernah merasakannya. Kondisi ini dapat mengarahkan kita ke situasi yang tidak nyaman, merasa sedih, cemas, ragu-ragu atau bingung. Kondisi tersebut jika tidak disikapi dengan baik akan memicu stress yang berkelanjutan. Stress merupakan reaksi adaptif individu terhadap situasi yang dipersepsikan sebagai ancaman, yang mana situasi tersebut sukit diatasi individu yang bersangkutan.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 155 Allah berfirman : “dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekuarangan harta, jiwa dan buah-buahan dan berikanlah harta gembira kepada orang-orang yang sabar”.
Ada 5 cara menghilangkan stress menurut islam, pertama adalah sholat, Sholat merupakan media kita berkomunikasi kepada Allah SWT. Dengan menjaga sholat wajib serta mengerjakan sholat sunnah yang telah dianjurkan akan mampu mengatasi segala permasalahan emosional yang kita rasakan. Kedua adalah berdoa, cara menghilangkan stress menurut islam berikutnya adalah berdoa. Allah pasti akan mengetahui apa yang kita inginkan sekalipun tidak kita ucapkan. Allah akan mengabulkan doa orang-orang yang tulus dalam meminta. Ketiga selalu berniat ikhlas, Ikhlas merupakan hal yang paling penting dalam melakukan setiap amal ibadah maupun perbuatan yang kita lakukan. Ikhlas menghadirkan ketenangan jiwa. Keempat adakah berzikir, “Ingatlah dengan berzikir hati kita menjadi tenang, hadirkan Allah disetiap hela nafas kita dalam berzikir, insya Allah hati akan menjadi tenang. Kelima adalah Bersyukur dan berserah diri, Orang-orang yang jika ditimpa musibah maka dia mengatakan “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, maka akan timbul kekuatan kita untuk berserah diri dan bersyukur.
Titik Jenuh bisa kita atasi, tanpa harus kita stress, semoga kita bisa mengatasinya. Semoga bermanfaat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar