Dalam suatu kegiatan pembelajaran pendidikan anak usia dini terlihat seorang guru sedang melakukan pembelajaran tentang tanaman, guru langsung membawa tanaman ke kelas dan memperlihatkan ke anak-anak. Guru menjelaskan bahwa tanaman adalah ciptaan Allah Swt. Bagaimana Allah menciptakan tumbuhan dengan melibatkan hujan dan angin sebagai bagian dari proses pertumbuhan tanaman, berbagai jenis tanaman tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya. Berbagai macam rasa buahnya, bagaimana rasanya saat masih muda, menjelang tua dan juga saat sudah tua. Berbagai macam bentuknya ada yang tegak berdiri, menjuntai, ada yang menjalar diatas tanah. Juga ada tanaman yang mempunyai akar di dalam tanah kokoh berdiri untuk meopang batang dan daunnya, ada juga yang akarnya merambat. Anak-anak dibuat takjub dengan ciptaan Allah yaitu tanaman. Anak-anak diberikan pemahaman bahwa tidak ada kakuatan yang dapat menciptakan alam semesta ini kecuali Allah. Bermacam-macam jenis, dengan keteraturan yang sudah pasti. Ini adalah salah satu pembelajaran bermakna yang diberikan untuk anak usia dini. Selain mengenal bermacam-macam tanaman anak juga diajarkan untuk lebih mengakui bahwa Allah adalah Maha pencipta, kita sebagai mahluk harus senantiasa bersyukur, ini adalah adab kita kepada Allah. Di akhir kegiatan guru memberikan tugas anak untuk menanam dan merawatnya, lalu guru akan menilai bagaimana cara anak memperlakukan tanaman tersebut.

Sering kali kita sebagai guru tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan yang kita miliki dan akan kita berikan kepada murid kita adalah jembatan untuk mengenal Allah SWT. Sebagai guru tugas kita memberikan anak-anak kesadaran bahwa Manusia diciptakan bukan secara kebetulan, namun direncanakan untuk menjadi khalifah dimuka bumi, makluk yang sangat dimuliakan, dibekali potensi dan kekuatan positif untuk mengubah corak kehidupan di dunia kearah yang lebih baik,dapat mengelola alam raya untuk dimanfaatkan. Jika hal ini kita lakukan dalam pembelajaran maka out put dari pembelajaran akan tercipta pribadi-pribadi yang beradab serta memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pemeliharaan alam dan segala isinya.

Saat sekarang masa pandemic memang sangat sulit melakukan kegiatan pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang hanya terbatas pada layar monitor saja diakui tidak efektif menanamkan konsep-konsep pengetahuan kepada anak secara langsung. Masa-masa sulit seperti ini merupakan kesempatan kita untuk membuktikan bahwa makna pendidikan yang sesungguhnya adanya hubungan batin antara guru dan murid atau hanya sekedar penyampaian materi kurikulum tanpa diikuti oleh proses penyadaran bahwa anak didik sebagai manusia adalah penanggungjawab utama dari setiap tahapan perjalanan jidupnya menuju pada pendewasaan diri. Pembelajaran jarak jauh yang bermakna mendekatkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan menguatakan hubungan batin antara siswa-guru dan keluarga. Semoga bermanfaat.