Indah Kurniati

Saya Indah kurniati, saya adalah seorang guru TK Al Azhar yang diberikan tambahan tugas sebagai pengawas TK Al Azhar se-Indonesia yang ingin sekali mempunyai ka...

Selengkapnya
Navigasi Web
HARI KE 175 Edisi Ramadhan hari ke 15 'Kaya Hati'

HARI KE 175 Edisi Ramadhan hari ke 15 'Kaya Hati'

Tanpa terasa kita sudah memasuki hari ke 15 bulan Ramadhan, itu artinya sudah separuh perjalanan ibadah Ramadhan kita lalui. Jika kita perhatikan fokus kita sudah banyak yang bergeser dari ibadah, ada yang sudah merencanakan akan memakai baju apa saat Idhul Fitri nanti, berbagai tawaran hidangan kue-kue kering sudah menghiasi group-group what’up. Pasar-pasar dan Mall ramai dengan berbagai tawaran diskon, berbagai macam aplikasi belajan juga menawarkan diskon yang lumayan besar. Inilah fenomena yang terjadi akhir-akhir bulan Ramadhan. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang tidak berkecukupan?

Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang tidak mempunyai penghasil, bagaimana saudara-saudara kita yang setiap hari harus berjuang untuk mendapatkan uang demi memenuhi kebutuhan setiap harinya. Tidak ada ruang difikirannya untuk membeli baju atau hidangan-hidangan di hari raya nanti. Dapat makan untuk hari ini saja sudah alhamdulillah.

Saya jadi teringat saat akan pulang dari kantor, saya sedang menunggu ojek online, ada seorang bapak setengah tua menghampiri saya dan berkata, “ibu maaf saya sedang berpuasa, saya tidak bohong dari pagi belum ada yang memanggil saya untuk jasa saya sebagai tukang pijit, bagaimana saya akan membeli makanan untuk berbuka, tolonglah bu seberapa saja untuk saya bawa pulang ke rumah, membeli makanan. Akhirnya saya sisihkan beberapa rupiah untuk bapak itu. Mungkin ini hanya satu orang bapak, dan banyak lagi bapak-bapak lainnya. Menunggu belas kasihan dari orang lain.

Bulan Ramadhan adalah bulan kepekaan, kita dapat merasakan bagaimana saudara-saudara kita yang tidak memperoleh makanan setiap hari. Dia bisa berpuasa namun adakalanya dia tidak bisa berbuka. Butuh pengorbanan untuk menyisihkan sebagian dari harta yang dimiliki.

Banyak orang kaya dengan harta dunia yang berlimpah. Jika kita perhatikan ada tayangan televisi yang memberitakan bahwa ada beberapa artis setiap bulannya membayar listrik antara 20 sampai 90 juta untuk rumahnya. Jumlah yang sangat fantastis, untuk seorang yang tidak berkecukupan mungkin jumlah tersebut sangat sulit didapatinya, bahkan sudah bertahun-tahun bekerja tidak akan mendapatkan uang dengan nominal tersebut. Banyak orang berfikir kaya dihitung dari jumlah uang yang dipunyai, rumah mewah yang dimiliki, berbagai kemewahan dunia yang membuatnya senang. Tapi banyak sekali kita temui beberapa orang kaya kesulitan untuk membelajakan uangnya karena tidak bebas makan makanan yang dinginkannya. Di bawah pengawasan dokter, makanannya harus ditimbang, tidak bisa tidur nyenyak padahal fasilitas di rumahnya sangat lengkap.

Sebuah hadist mengingatkan kita bahwa “kaya itu bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia, namun kaya adalah hati yang selalu merasa cukup” (HR. Bukhari Muslim).

Semoga bermanfaat dan kita termasuk orang-orang yang merasa cukup dan tidak berlebih-lebihan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post