Selamat pagi menjelang siang warga Solo Raya.

Saya salah satu peserta Pelatihan Sagusabu ( Satu Guru Satu Buku). Saya guru Bimbingan dan Konseling di SMK Negeri 2 Surakarta.

Bukan suatu kebetulan saya bisa mengikuti pelatihan ini. Tuhan sudah merencanakan semua ini. Mungkin DIA menginginkan saya untuk lebih rajin membaca buku yang bermutu dan bermanfaat untuk hidup saya. Dan DIA juga menginginkan saya untuk membuat sebuah karya yang bisa menginspirasi banyak orang. Yaitu sebuah buku.

Saat ini dengan doronganNYA, saya mulai mencoba membuat tulisan apa adanya tentang apa saja yang saya alami. Pembicara yang cetar membahana, beliau Bunda Istiqomah, mengatakan ayo tulis apa saja yang anda alami, itu akhirnya bisa menjadi sebuah buku. Dari apa yang beliau ucapkan, akhirnya membuat saya semakin tertantang untuk menulis dan akhirnya bisa menghasilkan buku.

Banyak pengalaman saya dapatkan pada pelatihan saat ini. Ternyata menulis itu mengasyikkan sekali. Biasanya saat mengikuti seminar atau workshop, kita sering malah membuka hp, untuk membalas WA, membuat status, atau membuka facebook dan istragram. Tapi kali ini handphone saya buka untuk menulis. Asyik sekali saya rasakan saat hari ke dua pelatihan.

Saya sudah berencana, sebagai penulis pemula akan menulis tentang pengalaman hidup saya. Menulis tentang bagaimana pengalaman saya sebagai seorang guru Bimbingan dan Konseling di SMK. Banyak sekali pengalaman yang sudah saya alami dalam menangani permasalah siswa. Saya akan mencoba menulis tentang pengalaman yang menggemaskan, pengalaman menggelikan, dan juga pengalaman yang akhirnya membuat saya menangis kalau mengingatnya.

Kalau itu memang rencana Tuhan, biarlah Tuhan sendiri yang akan menuntun langkah saya selanjutnya. Yang pada akhirnya nanti saya bisa menghasilkan buku yang bisa mengispirasi banyak orang. Buku tersebut bisa membuka mata para siswa bahwa setiap masalah pasti akan ada solusinya. Permasalahan dalam keluarga malah bisa dijadikan semangat belajar mereka, jika mereka lulus nanti bisa memperbaiki ekonomi keluarga.

Buku ini nanti juga bisa mengispirasi orangtua untuk bisa mendampingi kehidupan anak-anaknya. Dan mereka bisa menghantarkan anak-anak remajanya untuk bisa menyelesaikan studinya dengan baik. Sehingga anak-anak mereka bisa mandiri saat dewasa nanti. Karena orangtua adalah pendidik yang utama bagi anak-anaknya.

Untuk para guru di sekolah apapun tingkatannya, biarlah guru bisa memahami bahwa pribadi siswa itu sangat unik. Setiap permasalah yang dialami para siswa di sekolah ada latar belakangnya masing-masing. Sehingga sebelum para guru mengecap negatif perilaku siswa, guru harus melihat permasalahan yang melatar belakangi munculnya sikap menyimpang dari siswa.

Saya mohon doanya, supaya saya bisa menulis buku, dan bisa menghasilkan buku yang bisa membuat inspirasi banyak orang. Semoga Tuhan sendiri yang akan menuntun langkah saya. Amin.