#Tantangan ke 14

Cuaca cukup panas meski waktu Sudah menunjukkan pukul 18.00.kulitku terasa berkeringat lagi pada hal baru juga selesai mandi,kunyalakan kipas angin ,agar rasa panas itu juga terbang bersama angin yg menerpa kulitku... Sejuk dan kembali segar.

Sambil tetap duduk di depan televisi, memegang remote memilih channel yg pas untuk di tonton ,pilihan jatuh pada acara Tukang Ojek Pengkolan,,, ceritanya merakyat dan terkesan natural sesuai kehidupan masyarakat kalangan bawah dan menengah ,kisahnya pun tidak di buat -buat.

"assallamualaikum.... Mia... Mia... "Terdengar suara memanggil namaku di depan teras rumah.

"waalaikummussalam "jawabku.. "Mia.. Mia..." suara itu masih terdengar lebih keras lagi...

Aku pun bergegas membuka pintu, kulihat seorang laki -laki tua berusia 58 tahun, berbadan tinggi besar, dengan pakaian cukup rapi meski hanya bersandal jepit... Tidak lupa kopiah hitam menempel lekat di kepalanya ,masih tegak berdiri di ujung teras rumahku. Laki -laki itu biasa ku panggil "Pak Sudia " atau Sudia tanpa embel -embel "Pak"

Aku tak ingat sejarahnya mengapa semua orang di desa ku, mulai yg tua, muda bahkan anak -anak juga memanggil nama nya saja ,begitu juga denganku sejak masih kanak -kanak sampai sekarang pun aku hanya menyapanya dengan sebut nama nya saja. Yang aneh nya Sudia juga tidak marah, dia hanya tersenyum kalau ada yg menyapanya.

Belum sempat ku bertanya ...Sudia langsung berkata "minta Pitih (uang) "Mia ...? Belum makan nih dari tadi " katanya menghiba. Akupun berlari ke kamar mengambil sedikit uang dari dompet dan memberikan pada nya. "terimakasih Mia "katanya langsung beranjak pergi dari depanku. (bersambung)

Payakumbuh, 8 April 2020