Sisa cerita yang belum ter upload
Akhir tahun 2017 ini, panjang sekali libur nya, mulai dari natalan sampai tahun baru. Cuma nyelip 3 hari kerja. Tapi sayang suami ga bisa cuti karena om Udin dan om Koko staf nya belum masuk setelah ikut tes naik pangkat.
Jadilah liburan 4 hari natal itu di rumah saja. Selama liburan itulah mutik merencanakan liburan tahun 2018 yang akan segera tiba . "Nanti ayah coba ngajuin cuti ah" kata suaminya. Disusunlah tanggal 27 Desember tepatnya hari Rabu Mutik pulang duluan. "Kamis dan Jumat kedepan aku mau izin saja di kantor, toh kantor juga sepi, pada ngambil cuti" bathin mutik.
Malam Rabu nya Mutik masak-masak buat bekal Mujahidnya yang ada di pondok pesantren. Hanya orek tempe dan goreng ayam sih, tapi cukup melelahkan. "Jangan di bumbuin dulu ma, besok sore aja pas mo berangkat biar awet sampai besoknya" saran suaminya " oke yah" jawab Mutik singkat. Pagi-pagi sekali Mutik dah sampai kantor. Menyelesaikan pekerjaan agar tidak ada tagihan pas liburan nanti. Belum waktunya pulang dia sudah kabur, pastinya izin dulu sama kepala seksi (kasi). Untung kasinya baik banget dan pengertian.
Sesampai di rumah, bekal buat mujahidnya yang masih terbengkalai langsung dituntaskan dengan segera. Tepat pukul 05.00 Wib selesai semuanya, dan siap berangkat menuju stasiun Gambir. Untung suasana jalanan tidak terlalu macet karena faktor liburan anak sekolah dan akhir tahun, mereka pun sampai di stasiun sebelum azan Magrib. mencari posisi enak buat parkir biar bisa menyantap makanan padang yang sudah disiapkan dari rumah tadi.
Selesai solat Magrib jamak dengan Isya, langsung cek in u naik ke kereta. Tidak begitu lama menunggu tepat jam 17.30 kereta Taksaka pun bergerak meninggalkan stasiun Gambir dan suaminya masih meneruskan 2 hari lagi kerja.
"Zaman Now'
Dengan melmbaikan kecupan tangan buat suami tercinta Mutik mencari gerbong yang sesuai dengan tiket ditangannya yaitu gerbong 3 kursi 5D. Duduk disamping seorang pemuda klimis, rapi dan ramah pula. Tidak sangka juga dengan wajah yang ganteng dan usia katanya 22 tahun sudah menikah. Salut juga sih zaman now masih ada pemuda yang ganteng lebih mementingkan hubungannya di halalkan. Mendengar ceritanya sendiri betapa gigihnya dia mendapatkan wanita untuk di halalkan. Betapa tidak zaman now orang tua lebih mementingkan karir dari pada sebuah keluarga yang bahagia. Apalagi wanita yang dia tuju saat itu masih kuliah, orang tua mana yang boleh anak perempuannya yang masih kuliah diajak menikah. Biasanya usia pernikahan itu ditunda-tunda, "ngapain buru-buru kawin, kerja dulu cari uang yang banyak, nikmatin masa muda dulu" ini lah prinsip orang tua zaman now. Mutik langsung kebayang mujahidnya yang saat ini juga sudah remaja. Apakah mereka bisa menjaga kesucian anggota tubuh dan hati nya untuk tidak terjerumus dengan bahayanya medsos zaman now. Ketika liburan semester datang, hp sudah di tangan berarti apapun informasi mereka dapati tanpa ada saringan dari kemeninfo. Kalaulah tidak ada akidah yang kuat, tidak ada benteng untuk menjamin keselamatan anak-anak kita akan bahayanya zaman now. Berharap mujahidnya di pesantren mendapatkan akidah yang kuat, dan terhindar dari goresan jelek dari medsos zaman now. Semoga Allah jadikan anak-anak kita anak yang solihin, muttaqin, shoobirin aamiinnn. Betapa bahayanya zaman now... Ngeri melihat fakta yang ada, menurut informasi di media cetak anak-anak SMU itu kebanyakan sudah tidak perawan lagi, nauzubillahi mindzalik dan anak- anak SD sebagian besar sudah terbiasa pacaran. Ngeri yaa. Ta terasa tetangga sebelah nya bicara cukup lama, walaupun dia minta Mutik yang cerita tentang awal mulanya bisa beristrikan polisi, namun Mutik meminta dia saja yang cerita, karena masih penganten baru dengan semangat dia cerita tentang dirinya. Lelah dia cerita, " saya makan ya bu, lapar juga nih perut" katanya sambil mengeluarkan bungkusan nasi dalam tas nya yang dari tadi di pangku terus khawatir hilang kalau di taro di bagasi atas karena ada laptop isinya. "Oh silahkan, saya juga sudah ngantuk" jawab Mutik sambil menarik jatah selimut dari kereta. Beberapa detik kemudian dirinya sudah terlelap dengan mimpi-mimpi yang beragam nangkring dalam tidurnya.
Zaman Now zaman mendekati kiamat.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar