Market Day di SMANESPA

Riuh rendah di halaman belakang tiap hari Jumat pagi dari pukul 06.00-07.00 menjadi awal yang unik sebelum KBM. Macam-macam isi dari beberapa rumah etalase-etalase seperti angkringan yang dipakai anak-anak untuk berjualan sebagai praktik mata pelajaran kewirausahaan juga trending online Marketing.

Selain kudapan asli daerah ada juga yang menjual tas dari bahan daur ulang, aksesoris, handycraf. Namun sebelum disajikan di etalase, beberapa hari sebelumnya, barang-barang tersebut sudah dipromosikan melalui medsos seperti FB, WA, IG ataupun Instagram. Hal ini dilakukan peserta didik, sebagai aplikasi generasi milineal yang mampu mengubah perkembangan menjadi kebermanfaatan bagi mereka.

Fenomena ini semakin menarik untuk diamati, ketika peserta didik sudah profesional dalam berdagang online. Hal ini dapat dijadikan data peserta didik yang mampu mencari pendapatan tanpa mengganggu kegiaya belajar mengajar. Semoga hal ini dapat dijadikan menjadi suatu program yang bisa diterapkan di berbagai sekolah.

Beberapa hal yang mendorong peserta didik melakukan perdagangan online, antara lain; (1) beberapa peserta didik merasa kepepet dalam memenuhi kebutuhan tambahan dalam pendidikan yang dengan tugas-tugas K13 banyak memakan biaya. (2) implementasi dari pelajaran PKWU, (3) sistem fullday school membuat peserta didik memerlukan makanan yang lebih, dan celah ini dimanfaatkan oleh peserta didik yang berjiwa intreprenuer, (4) mengikuti trend, sesuai jiwa era revolusi industri 4.0.