Im Tri Suyoto

Im Tri Suyoto, anak desa yang terdampar di kota tanpa bisa melepaskan kedesaannya. Sekarang berumah di Semarang, Jawa Tengah....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tips Menulis #4
https://portalmadura.com/pentingnya-menulis-dengan-tangan

Tips Menulis #4

Tips Menulis #4 Sehari Satu Paragraf

Sekian puluh tahun lalu, seorang teman kuliah memiliki kegiatan yang menurut kebanyakan mahasiswa sangat aneh. Benar-benar aneh!

Bagaimana tidak! Setiap pagi, sehabis subuhan, ia ‘memaksa diri’ duduk di depan meja bermenit-menit bahkan berjam-jam. Saat seperti itu ia tak mau satu teman kost pun mengganggu dia.

Demi kegiatan aneh itu, kadang ia korbankan jam kuliah pertama. Mungkin karena yang ditargetkan pada saat duduk aneh pagi itu belum tercapai. Jadi ia korbankan mata kuliah jam pertama demi mencapai cita-cita anehnya.

Sebut saja teman saya itu , Pras. Sesungguhnya dia itu mahasiswa rajin, cerdas, santun melebihi mahasiswa kebanyakan di kampus kami. Apalagi dalam satu rumah kost kami, Pras merupakan lambang keidealan orang terpelajar. Hanya keanehannya itu yang membuat kami, teman-temanya tidak mengerti.

Suatu hari aku mencoba merendahkan diri untuk mengerti apa yang Pras tekuni setiap pagi.

Tak seperti yang kuduga. Pras ternyata lebih dari baik hati. Pras memberikan hati penuh kepadaku. Dia menjawab dengan gamblang. Dia memberikan contoh berbuku-buku. Ternyata di setiap pagi itu, dia selalu belajar menyusun satu paragraf cerita.

Dia belajar membuat paragraf deskripsi untuk membuka cerita. Jenis ini dia buat berpuluh-puluh bahkan menurut perkiraanku bisa mencapai ratusan. Pada buku yang lain terdapat coretan Pras berisi paragraf untuk menutup cerita, kerennya ending cerita. Juga beratus-ratus jumlahnya.

Inti yang ingin kukatakan, Pras memiliki slogan “Sehari Satu Paragraf” ! Satu paragraf? Ya, cuma satu paragraf! Bedanya dengan kebanyakan mahasiswa lain, bahkan dengan para penulis waktu itu, Pras menuliskannya dengan hati-hati dan sangat cermat. Pras mempertimbangkan jenis paragraf apa, paragraf untuk siapa, paragraf untuk pembuka, isi, ataukah paragraf untuk menutup tulisan. Setiap kata yang diistilahkan diksi itu, dia pertimbangkan penuh dengan intuisi.

Jadi jangan remehkan tagar seorang Pras #1 hari 1 paragraf berisi!

****

Beberapa tahun kemudian, setelah kami lulus dari kuliah dan berpisah untuk melanjutkan misi hidup masing-masing, sering terdengar nama Pras diperbincangkan di jagad kepenulisan terutama bidang sastra. Dan Pras temanku yang punya kebiasaan aneh dulu itu, sekarang ini namanya ada di jajaran nama sastrawan terkemuka di Indonesia. Buku-bukunya pun telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di dunia.

Jadi, lakukan saja hari-hari ini sekalipun itu sangat sederhana. Sebab esok kita pasti akan menuainya.@ Salam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Saya berusaha menulis tiap hari di Gurusiana, dan bisa saya jadikan 4 buku, Alhamdulillah mau terbit 4 buku lagi

16 Sep
Balas

Inspiratif buat kawan kawan yg lain. Sungguh patut menjadi contoh Bapak Ahmad Syaihu @ salam Bapak

16 Sep

Wah...inspirasi pagi yang membuat saya bersemangat untuk tetap menulis....

16 Sep
Balas

Terima kasih Bu Rini sudah memberikan inspirasi. Tetap bersemangat untuk bangsa yang bermartabat@ salam

16 Sep



search

New Post