Tiga Kata Ajaib
Mengapa harus menulis , tiga kata ajaib yang diucapkan seorang Ceo Media Guru Muhamad Ihsan, tidak pernah terbayangkan tiga kata ini bisa memotivasi 60 guru dikdas berprestasi untuk mau dan bisa menulis. Bapak Ihsan menunjukkan kepada kami menulis itu tidak sulit , tulislah apa yang ada di pikiran kita , ceritakan kesedihan , pengalaman , dan semua hal yang layak kita bagikan kepada orang lain.
Menulis itu bukan hanya mengejar materi , ketenaran , royalti , tetapi menulis untuk berbagi ilmu , berbagi karya , dan motivasi.
Dari tiga kata ajaib ini lahirlah sebuah cerita bergambar yang menceritakan seorang anak berkebutuhan khusus yang menjadi salah satu siswa di kelas saya.
Rafli namanya sepintas dia seperti anak yang lainnya , badannya kelihatan lebih tinggi dibandingkan teman sekelasnya , wajahnya juga ganteng tidak tampak dia mengalami hambatan dan kekurangan. Rafli seorang anak dengan identifikasi mental retardasi tingkat sedang dengan IQ 50. Usia kalendernya tujuh tahun tetapi kemampuan kompetensi setara usia anak dua tahun. Bisa dibayangkan saya harus mengajar anak yang kemampuannya setara anak dua tahun.
Dengan diawali bismillah hari ini saya akan mengajar Rafli , bingung pada awalnya tetapi hati nurani sebagai seorang ibulah yang membuat saya harus semangat untuk memberi sedikit cahaya bagi Rafli , masih saya ingat apa yang di ucapkan mamah Rafli ketika datang ke sekolah untuk mendaftarkan Rafli , sambil berurai air mata dia bertanya ibu adakah masa depan untuk anak saya ? Apakah dia bisa seperti temannya?. Saya hanya bisa terdiam , tak tega rasanya saya harus menambah kesedihan ibu yang luar biasa ini. Saya cuma bisa mengatakan : Alloh menciptakan makhluknya penuh rahasia , Alloh memberi kekurangan sekaligus kelebihan , selalu ada dua sisi yang bertentangan ada kebahagiaan juga kesedihan . Percayalah Rafli pasti punya potensi. Percayalah keajaiban akan datang jika kita mau bersabar , keajaiban akan hadir ketika kita punya hati.
Rafli memang tidak pernah tersenyum , tidak pernah mau bertatapan dengan orang lain, bicaranya tidak jelas dan susah sekali menerima orang baru dalam kehidupannya. Dia hanya mau belajar dengan saya ketika ada guru bidang studi yang mau mengajar di kelas dia ngamuk. Akhirnya setiap hari Rabu ketika ada jadwal pelajaran lain di kelas , saya selalu mengajak Rafli keluar kelas dan mencoba memperkenalkan kepada Rafli lingkungan sekitar sekolah sambil memegang tangannya saya ajarkan Rafli berhitung . Satu, dua, tiga, empat, lima setiap kami melangkah saya sebutkan angka secara berurutan dari satu sampai lima dan itu dilakukan berulang - ulang. Sampai akhirnya ketika saya kembali mangajak Rafli ke luar kelas, secara tiba - tiba Rafli berhitung sendiri atu , uwa , Rafli mulai berhitung dan menirukan apa yang selalu saya ucapkan ketika kami belajar di luar kelas bicaranya memang kurang jelas tapi saya begitu bahagia saya peluk dia. Afi bisa...kemudian tanpa diduga dia memegang wajah saya sambil tersenyum Rafli berkata " Afi ayang " tidak terasa air mata menetes, kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. Sejak saat itu saya memiliki keyakinan Rafli mampu latih dan memiliki ingatan yang panjang.
Setiap hari saya ajarkan Rafli bina diri , mengurus diri sendiri diantaranya membuka tas mengambil buku., memakai sepatu dan membiasakan Rafli untuk menjaga kebersihan , membuang tisue di tempat sampah dan itu dilakukan berulang - ulang . Karena hal yang sederhana buat anak pada umumnya menjadi hal yang paling sulit untuk Rafli. Selalu ada jalan menuju Roma selalu ada jalan jika kita mau berusaha , keyakinan dirilah yang paling utama kalau kita pasti bisa .
Terimakasih untuk tiga kata ajaibnya Bapak Mohamad Ihsan, terimakasih virusnya mampu membuat kami semua terbangun dari kebiasaan buruk yang selalu terlena dan cepat merasa puas dengan apa yang kami dapatkan.
Sekarang saya punya jawaban untuk tiga kata ajaibnya , mengapa harus menulis ? Karena saya ingin berbagi apa yang saya alami dalam hidup ini.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan nya.....dahsyattttt!!!!
Wow Ibu Nur Sofiah...ibu terlalu menyangjung saya.. makasih ibu salam kenal bu
tulisannya kereeen. Lanjut, bu
Bapak Leck Murman terimakasih motivasinya...semoga saya bisa.
"Bingung pada awalnya tetapi hati nurani sebagai seorang ibulah yang membuat saya harus semangat." Luar biasa bu guru Ima. Semoga usaha Ima berbalas pahala melimpah. Masukan saya, jangan terburu-buru upload ya bu. Tulisan kita peelu edit beberapa kali agar mudah dipahami pembacanya.
Pak yudha hehe iyh Pak semalaman mau saya simpan d draf....keburu klik di post...terimakasih saya akan edit lagi...
Pak yudha hehe iyh Pak semalaman mau saya simpan d draf....keburu klik di post...terimakasih saya akan edit lagi...
Mantap tulisannya !
Bu Novianti makasih bu...salam kenal bu
Percayalah keajaiban akan datang jika kita mau bersabar , keajaiban akan hadir ketika kita punya hati.....saya setuju banget bu... teruslah berjuang tak ada usaha sekecil apapun yang sia-sia ya bu...
Bu Umul...kata- kata ini yang saya suka...karena saya percaya keajaiban akan menghampiri ketika kita mau sabar