Aku memang bukan penulis, menulis buatku hanya untuk mencurahkan isi hati, menuangkan rasa galau, kekecewaan, kejengkelan, rasa marah, rasa rindu, yang semuanya tidak bisa kuungkapkan dengan kata secara lisan.

Ketika rasa rindu ini hadir, tak dapat kuungkapkan, kuperlihatkan, hanya tersimpan dalam hati, terpendam, di ujung hatiku yang paling dalam. Begitu juga ketika kecewa itu menyapa, aku hanya bisa terdiam, menangis, menjerit dalam hati kalau begitu kecewanya aku dengan semua yang kualami. Kemarahan pun terkadang melanda, kata cacian bergumul dalam otakku yang tak bisa kutumpahkan, etika yang menghalangiku, logika yang menghentikan kemarahanku.

Peristiwa yang terjadi baik yang menyedihkan ataupun yang menyenangkan, datang silih berganti dalam kehidupanku, aku coba cuhatkan dalam bentuk tulisan, meski baru beberapa kata, sudah mentok, kata- kata hilang, ide menguap entah kemana padahal celotehan ada dalam angan dan imajinasi, tetep saja tidak bisa kutuangkan dalam tulisan sampai tuntas.

Aku memang tidak bisa menulis, semua tulisanku berhenti di tengah jalan, aku cuma bisa memandang hasil tulisan guru - guru hebat gurusiana berseliweran melewatiku, ide mereka begitu luar biasa, hal yang kecil bisa menghasilkan tulisan yang luarrr biasa, menakjubkan, menarik hati, membuat yang membacanya begitu terperangah, ikut hanyut dalam alur cerita yang disajikan, cerita sedih kita ikut sedih, menangis malah, cerita tentang kemarahan kita ikut merasakan kemarahan tokoh yang ada dalam cerita itu. Terkadang aku begitu heran darimana kata - kata terangkai itu mereka dapatkan, darimana ide- ide itu mengalir tanpa henti. Begitu indah, begitu halus alurnya seakan semuanya nyata.

Sedangkan aku masih disini, berdiri di tengah ramainya jalan cerita yang terus berganti dari mereka yang begitu luar biasa.

Aku memang bukan penulis. Aku cuma curhater, merangkai kata status di facebook, kemudian terbawa arus curat coret di blog gurusiana yang idenya selalu saja terhenti di tengah jalan.aku memang tidak bisa menulis tetapi aku memang ingin menulis. Supaya rasa rinduku tersampaikan , pengalaman mengajarku bisa dibaca oleh orang banyak, aku memang ingin menulis agar hal yang ada dalam hati tercurahkan tanpa rasa malu, rasa takut dan sampai pada semua orang.

Meski hanya curhater setidaknya aku bisa bicara melalui tulisan. Yah aku memang tidak bisa terus berhenti di tengah jalan dan memandang tulisan yang berseliweran, aku harus melangkah, belajar dan terus belajar, sampai semua orang bisa menikmati curhatanku dan berkata " nah ini baru tulisan " .

#edisitidakpede.