Ekspresi Cinta
Ungkapan bahwa cinta kepada cucu melebihi kepada anak, mungkin memang benar adanya. Cinta yang tak bertepi. Itu yang aku rasakan ketika menyambut pelukan hangat cucuku saat kami kembali bertemu setelah setahun tidak bersua.
Dia sudah tambah pintar, setelah bertambah usiannya satu tahun. Kini dia sudah bisa berkomunikasi dengan baik dan mengekspresikan rasa serta pikirannya dengan jelas. Usianya hampir memasuki empat tahun.
Hal ini terjadi, mungkin karena prioritasku sekarang berbeda. Jika dulu bersama anak, kami sebagai orang tua fokus berusaha untuk memenuhi kebutuhan mereka sebagai wujud rasa tanggung jawab terhadap anak-anak.
Namun kini, setelah mereka mandiri, beban tersebut sudah berkurang. Sehingga dapat mengekspresikan rasa cinta kepada cucu sepenuhnya tanpa rasa tekanan, tanggung jawab dan kekhawatiran.
Selain itu, ingin memperbaiki kesalahan yang dulu pernah dilakukan sebagai orang tua. Ingin hal itu kepada cucu tidak terulang sehingga dapat menjadi generasi yang lebih baik.
Terkadang terkesan memanjakan, karena ingin cucu memdapatkan yang terbaik, tidak ada suara kritikan untuk perilaku cucu, seperti dulu yang sering dilakukan kepada anak-anak.
Ingin disayang dan juga diperhatikan cucu, kalau bisa selalu dikenang oleh cucu-cucu. Sehingga memperlakukannya dengan kasih sayang, cinta tanpa syarat.
Alhamdulillah, ternyata cinta yang tulus itu berbalas, cinta dari hati akan sampai ke hati. Betapa sedihnya hatiku, mendengar ucapan cucuku yang tidak mau berpisah denganku saat aku akan kembali ke kotaku.
"Hanna nggak mau ditinggal, mau sama Yangti selamanya," ucapnya dengan derai air mata dan mempererat pelukan di leherku.
Saat aku melangkahkan kaki meninggalkan rumah mereka. Aku dengar tangisnya tak kunjung reda. Ingin segera berbalik rasanya. Tapi perjalanan tak bisa ditunda. Tanggung jawabku sudah menunggu di pulau dewata.
Apalagi saat aku hubungi putriku tentang keadaan cucuku. Dia mengatakan cucuku terus menangis sepeninggalku, sampai akhirnya tertidur dengan sendirinya.
Ya Allah, betapa sedih hatiku. Aku merasakan jiwaku juga menangis. Betapa besar ikatan cinta kami. Semoga cucuku segera bisa melupakan perpisahan ini. Aku berjanji akan sering mengontaknya melalui video call.
Satu yang sangat ku syukuri, bahwa ikatan cinta yang kuat ini akan berpengaruh positif baginya. Sebagaimana hasil sebuah penelitian yang dilansir dari Brightside, bahwa cucu yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan neneknya cendrung jauh dari depresi.
Cucuku, Betapa aku selalu memiliki senyum terbaik untukmu. Aku telah menanti lama untuk bertemu denganmu. Nenek memiliki telinga yang benar-benat akan mendengarkanmu, lengan yang akan selalu memelukmu.
Cinta yang tidak pernah berakhir. Meski rambut nenek bak perak, namun hati nenek selalu bagaikan emas untukmu. Semoga engkau tumbuh menjadi gadis yang shalihah yang berakhlak mulia. Aamiin YRA...
I love You...
#TantangaGurusiana Hari ke 369
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Senangnyaa. Semoga kelak bisa merasakan hal yg sama
Iyo diak, insyaallah akan segera merasakan.
Wau....keren...benar apa yg kurasakan sama, sayang kepada cucu melebihi sayang pada cucu. Mantap salam sehat selalu dan salam nenek-nenek
Wah rasa yang sama ya nenek cantik. Hehe... Smg semua anak keturunan kita selalu dilimpahi taufik dan hidayah oleh Allah ya, bunda.Salam para nenek.
Begitulah antara nenek dan cucu yang saling merindu..keren bu
Benar bunda doktor, apakah ibu juga sdh pny cucu?
Ulasan yg informatif dan mencerahkan bu. Salam sukses dan sehat selalu
Trimksh atas apresiasinya, Pak.
Mantab bu ulasannya. Semoga bisa bertemu cucunya kembali. Semoga sehat selalu
Alhamdulillah, trimksh bunda atas apresiasinya. Aamiin yra, trimksh juga untuk doanya bun.