Dari Baitullah Kami Mengetuk Arsy-Mu (9) Tawaf Qudum
#TantanganGurusiana hari ke-100
Saat sampai rombongan kami di Rukun Hajar Aswad. Kami memulai ibadah Thawaf. Thawaf artinya berputar. Kami akan berputar mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali. Dimulai dari sudut Hajar Aswad yang ditandai dengan lampu hijau, kami bergerak melawan arah jarum jam. Setiap putaran terdapat doa-doa thawaf yang dianjurkan bila tidak hafal maka kita memperbanyak membaca talbiyah atau zikir lainnya yang dihafal. Bersyukur kami para jamaah haji sudah dibekali buku saku untuk bacaan doa-doa thawaf sehingga kami bisa membacanya sambil terus mengikuti putaran arus manusia yang sedang melaksanakan thawaf.
Pada saat thawaf ini kita seumpama setetes air yang masuk kedalam samudra. Kita harus tetap berputar tidak bisa berhenti dengan itu kita akan menemukan orbit kita. Bila kita tidak bergabung bersama arus manusia yang mengelilingi Ka’bah maka kita tidak akan mampu menemukan orbit kita atau menghampiri Allah. Artinya untuk menghampiri Allah harus menghampiri manusia dulu. Kita harus melebur dengan orang banyak. Secara tulus terlibat dengan masalah-masalah manusia, meliputi murah hati, pengabdian dan mau mengalami kesulitan.
Semua itu dimulai dengan membuat perjanjian dengan Allah di Hajar Aswad, dengan melambaikan tangan kanan bila tidak dapat menciumnya sambil mengucapkan, “Bismillahi Allahu Akbar”. Hajar Aswad yang merupakan batu dari sorga melambangkan tangan Allah yang menerima perjanjian kita. Tangan Allah Maha Tinggi dari semua jabatan tangan terdahulu yang telah kita lakukan. Saat inilah kita telah mengambil sumpah dengan Allah. Sehingga kita membebaskan diri dari perjajian terdahulu, tidak lagi menjadi sekutu kekuatan apapun.
Setelah itu kita hanyut bersama orang banyak, berdesak-desakan, terjepit dan terdorong tapi kita seperti mendapat energi baru. Kini kita bergerak bukan dengan kekuatan diri sendiri tapi bersama orang lain. Kita merasakan bagaimana Allah memanggil kita datang kerumahnya tapi Allah menyuruh kita bergabung dengan orang banyak untuk merasakan kehadiran-Nya. Dalam lantunan doa-doa bersama yang diucapkan kita menjadi bagian dari system universal. Saat itulah kita melupakan diri sendiri yang dirasakan adalah cinta, penyandaran diri mutlak kepada-Nya.
Setelah menyelesaikan putaran ke tujuh, maka thawaf berakhir kembali di sudut Hajar aswad, Kemudian keluar dari pusaran arus manusia yang masih thawaf. Menuju Maqam Ibrahim, ibadah dilanjutkan dengan sholat dua rakaat di maqam ini. Maqam Ibrahim adalah bongkahan batu yang di atasnya terdapat jejak kaki Nabi Ibrahim saat meletakkan batu pertama untuk membangun Ka’bah. Berada di posisi Nabi Ibrahim ini membuat tubuh bergetar menghayati bagaimana kuatnya ketauhidan Nabi Allah yang mulia ini. Di sinilah kami rukuk dan sujud, di posisi Ibrahim. Ibrahim adalah nabi yang begitu kuat menentang berhala, seorang Nabi dan seluruh keluarganya yang sangat kuat kecintaannya pada Allah di atas segala apapun di dunia ini. Kini kami berada ditempatnya berdiri. Ini merupakan titik-titik terdekat kepada Allah. Tempat berdiri dari pendiri Ka’bah. Sebuah rumah tempat ibadah, bukan untuk dirinya ataupun keluarganya tapi rumah untuk seluruh umat manusia. Sungguh getaran hati yang tak terkatakan merasakan keberadaan Nabiyullah di tempat itu.
Selanjutnya kami berdoa ditempat yang paling mustajab yaitu di Multazam. Apa saja doa yang kami mohonkan pada Allah ditempat mulia ini? Akan saya ceritakan pengalaman rohani ditempat ini pada artikel yang akan datang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sungguh perjalanan spiritual yang sangat menyentuh hati. Semoga kita semua dimudahkan untuk mengunjungi Baitullah. Amin. Salam literasi, sukses selalu.
Aamiin YRA...Trims Pak atas kunjungannya.
Semoga bermanfaat.
Luar biasa Bu.Perjalanan yg indah...sukses selalu..
Alhamdulillah, trims bu Cicik atas kunjungannya
Subhanallah.... Perjalanan spiritual yg sangat indah.... Salam literasi ibu
Alhamdulillah, trims Bu Siti atas kunjungannya. Salam literasi