Cinta di Antara Batik dan Benang Sutra (28) Kumpulan Cerpen di Atas Hagia Sophia
Cinta di Antara Batik dan Benang Sutra (28)
Cahaya senja di Kota Bursa memantul lembut di kaca jendela apartemen Reina. Kota yang telah menjadi rumahnya selama bertahun-tahun ini terasa asing. Gedung-gedung pencakar langit, lalu lalang kendaraan, dan suara adzan yang mengalun sayup-sayup adalah bagian dari kehidupannya.
Reina menatap kota yang telah menjadi rumahnya selama bertahun-tahun. Gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi, seakan menyiratkan ambisi tak berujung. Ia telah merintis karier sebagai designer yang sukses dibidang pakaian dari kain sutra. Namun, di balik gemerlap kota itu, Reina merasakan kekosongan. Ia merindukan tanah kelahirannya, Indonesia, dengan segala kehangatan dan keindahannya.
Sebuah surat warisan dari sang kakek menjadi pemicu keputusannya. Warisan itu bukan sekadar harta benda, melainkan sebuah pabrik batik kecil di Yogyakarta yang telah menjadi kebanggaan keluarga. Dengan berat hati, Reina memutuskan untuk meninggalkan Altan, kekasihnya yang setia, dan memulai babak baru kehidupannya di Indonesia.
Altan, seorang pengusaha benang sutra di Bursa, tentu saja ia merasa sangat berat. Lelaki Turki itu telah membayangkan masa depan mereka bersama di Bursa. Namun, Reina tetap pada pendiriannya. Ia harus kembali ke akarnya.
"Aku akan merindukanmu, Reina," ucap Altan lirih, matanya berkaca-kaca.
Reina memeluk Altan erat. "Aku juga akan merindukanmu, Altan. Tapi, ini adalah jalan yang harus kuambil."
Perjalanan panjang menuju Indonesia terasa begitu singkat. Saat menginjakkan kaki di Jakarta Reina merasa seperti kembali ke rumah. Udara yang hangat, suara burung yang merdu, dan aroma tanah yang basah membangkitkan nostalgia masa kecilnya. Namun dia harus meneruskan penerbangannya ke Yogyakarta.
Setibanya di Yogyakarta, Reina disambut oleh suasana yang begitu berbeda. Udara pagi yang sejuk, suara burung berkicau, dan aroma bunga melati membangkitkan nostalgia masa kecilnya. Ia langsung jatuh cinta pada kota ini. Namun, di balik keindahannya, Reina juga menemukan banyak tantangan. Pabrik batik warisan keluarganya sudah lama tidak beroperasi dan membutuhkan banyak perbaikan.
Reina bekerja keras untuk membangkitkan kembali pabrik batik tersebut. Ia belajar dari para pengrajin batik senior, merancang motif-motif baru yang modern namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tradisional. Dengan bantuan teman-temannya, Reina berhasil menghidupkan kembali pabrik batik itu. Batik-batik karyanya mendapatkan sambutan yang sangat baik, baik di pasar lokal maupun internasional.
Bisnis keluarganya yang sempat meredup mulai bangkit kembali. Dengan sentuhan modern, kerajinan tangan buatannya semakin diminati pasar. Nama Reina semakin dikenal di kalangan pecinta batik. Namun, di balik kesuksesannya, Reina seringkali merasa hampa. Ia merindukan senyuman hangat Altan, canda tawanya, dan dukungannya. Hubungan mereka semakin rumit. Jarak dan perbedaan budaya membuat mereka harus berjuang untuk mempertahankan hubungan mereka. Namun, keduanya tetap saling mencintai.
Suatu hari, saat sedang mengepak pesanan, Reina menemukan sebuah surat kuno di dalam kotak penyimpanan. Surat itu ternyata adalah surat wasiat dari kakeknya. Dalam surat itu, kakeknya menulis tentang sebuah harta karun yang tersembunyi di sebuah pulau kecil di Indonesia. Harta karun itu bukan berupa emas atau permata, melainkan sebuah buku kuno yang berisi rahasia tentang asal-usul keluarga mereka.
Penasaran, Reina memutuskan untuk mencari harta karun tersebut. Ia mengajak beberapa teman lamanya untuk ikut dalam petualangan ini. Perjalanan mereka penuh dengan liku-liku. Mereka harus menjelajahi hutan belantara, memecahkan teka-teki, dan menghadapi berbagai bahaya.
Saat akhirnya menemukan harta karun tersebut, Reina terkejut. Buku kuno itu ternyata berisi catatan harian kakeknya yang mengungkapkan bahwa kakeknya pernah memiliki hubungan dengan seorang wanita Turki. Wanita itu adalah nenek moyang Altan. Artinya, Reina dan Altan memiliki hubungan darah.
Reina memutuskan untuk kembali ke Turki dan menemui Altan. Ia menceritakan semuanya kepada Altan. Altan terkejut dan bahagia mendengar kabar itu. Mereka memutuskan untuk menikah dan membangun keluarga baru di Indonesia.
Reina merasa sangat bahagia. Ia telah menemukan jati dirinya, berhasil membangkitkan bisnis keluarganya, dan menemukan cinta sejati. Ia menyadari bahwa meskipun jarak dan perbedaan budaya dapat memisahkan, cinta sejati akan selalu menemukan jalan.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mohon krisannya.