Ecobrick, Sampah yang Mendunia
Ecobrick, Sampah yang Mendunia
Oleh : Bunda Nafilah
Kepala Sekolah SD Negeri 021 Berapit kecamatan Seberida kabupaten Indragiri Hulu Riau.
Beberapa hari ini kami kepala sekolah SD dan SMP di Kabupaten Indragiri Hulu tengah mengadakan Bimtek penguatan kurikulum merdeka dan implementasi penerapan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila di Pekanbaru, tepatnya bertempat di hotel Furaya jalan Jendral Sudirman Pekanbaru.
Hari ini, Ahad, 25 Juni 2023 kami berkunjung ke SMP Negeri 23 Pekanbaru yang beralamat di jalan Garuda Sakti No.KM.3, Simpang Baru, Kec. Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28293.
Kepala sekolahnya yaitu Bapak Edi Suhendri, M.Si, yang telah menciptakan Ecobrick dan sudah ter akreditasi di jurnal internasional yang terindeks Corpus yang diterbitkan di jurnal De Grace Belgia pada tahun 2020.
Ecobrik merupakan produk ramah lingkungan yang berasal dari aneka sampah plastik yang mencemari lingkungan. Hal ini berawal dari keprihatinan Bapak Edi Suhendri sebagai kepala sekolah dan sebagai warga negara Indonesia yang melihat lingkungan di Indonesia ini terutama banyak sekali sampah plastiknya, sehingga Beliau memiliki ide kreatif untuk menciptakan Ecobrick yang merupakan daur ulang sampah plastik.
Sampah plastik dibersihkan kemudian dipotong kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam botol minuman mineral baik botol kecil maupun botol besar. Botol kecil berukuran 600 ML itu berisi sampah plastik seberat 2.5 ons.
Jika sampah-sampah plastik ini dimasukkan ke dalam botol mineral yang berukuran 1500 ML memiliki berat 600 gram atau 6 ons.
Cara memasukkannya, sampah plastik harus bersih, kering dan tidak basah, setelah di potong-potong kemudian baru dimasukkan ke dalam botol dan dipadatkan. Botol plastik tersebut kemudian ditimbang. Ketika botol ditimbang dan beratnya belum mencapai 2,5 ons atau 6 ons, maka masih tetap harus diisi dengan berat yang rata-rata sama seperti itu yakni 2.5 ons atau 6 ons.
setelah botol-botol itu penuh kemudian beberapa botol dirakit menjadi satu set kursi dan meja. Kursi dan meja daur ulang ini sudah banyak terjual dengan harga 2.5 juta per set nya. Di hari raya Iedul Fitri tahun 2023 kemaren, SMPN 23 Pekanbaru berhasil menjual 20 set kursi. Luar biasa.
Bapak Edi Suhendri juga menciptakan batu bata Ecobrick yang berpadu antara semen dan pasir yang menggunakan takaran dengan perbandingan 1 : 3.
Kekuatan dan ketahanan bata Ecobrick ini selevel dengan batu bata kelas kelas 1 dan sudah diuji di laboratorium PUPR Provinsi Riau.
Batu bata Ecobrick ini sudah dipasang untuk membuat taman sekolah, Gazebo juga pagar disekolah tersebut. Hingga saat ini sudah banyak yang memesan batu bata Ecobrick ini kepada Beliau.
Bapak Edi Suhendri pernah mengikuti belajar di luar negeri di beberapa negara di Eropa, saat itu Beliau merupakan Guru berprestasi dari Indonesia yang berjumlah 7 orang yang ikut belajar di Eropa tersebut.
Kepala Sekolah SMP Negeri 23 Pekanbaru mengatakan bahwa "Kami sudah bekerjasama dengan beberapa universitas yang mengundang kita untuk edukasi sosialisasi program ekobrik, khususnya batu bata ini, yakni Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Riau (UIR), Universitas Imam Syafi'i yang sudah menandatangi MOU dengan kita," ujar Beliau.
Jika dikaitkan dengan penerapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila saat ini, hal ini sangat erat sekali kaitannya. Walau Beliau menerapkan hal ini sebelum Kurikulum Merdeka ada. Tapi ide kreatifnya telah melahirkan generasi muda yang berkarakter. Cinta lingkungan, dan menjadikan mereka bertanggung jawab terhadap lingkungannya.
Dengan menciptakan Ecobrick ini, Beliau juga menanamkan jiwa kewirausahaan pada semua peserta didiknya karena sampah plastik Ecobrick dapat dijual dengan harga dua ribu rupiah per botolnya.
Jadi selain dapat mengurangi polusi lingkungan berupa berkurangnya sampah juga dapat menanamkan sikap disiplin, kejujuran, serta jiwa kewirausahaan.
Barokalloohufiik.
Furaya Hotel, 25 Juni 2023
19.30 WIB.



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah
Masyaallah,..mantaap bunda..di sekolah juga sudah membuat ecobrik ini bund, tinggal merangkainya lagi. Kalau boleh bertanya..apakah pembuatan ecobrik ini di sekolah dapat mengurangi penilaian untuk sekolah adiwiyata... Bund, desas desus kriteria penilaian sekolah Adiwiyata bunda
Alhamdulillah klw sekolah Bunda sudah membuatnya.. justru dengan. Ecobrik busa melaju untuk sekokah adiwiyata Bu.. semoga sukses
Keren karya membuat kita lebih baik untuk bisa memilah sampah
Iya bener Bu... Saya sampai terkagum-kagum
benar-benar ide yang luar biasa kreatifnya, sampah bisa punya nilai jual yang tinggi..keren abis..salam literasi Bu Illah!
Iya Pak.. memang Masya Allah idenya luar biasa.. dan bahkan sudah di patenkan secara internasional